Selasa, 22 Oktober 2019

Gudeg Ceker Ala Neng Mary

Hari ini aku belanja tanpa planning lagi. Dari rumah pingin bikin opor ayam sama samgortang. Karena ternyata bahan-bahan yang dibutuhkan ngga tersedia di warung, akhirnya nyari alternatif menu lain deh.

Dan mataku tertuju sama nangka Gori yg bersih-bersih. Jadi pingin bikin tumisan pakai cabe kriting dan teri medan yang ladzidz jiddan. Ples si permata hijau yaitu pete, kayaknya tambah maknyus.

Lihat ceker yang ginuk-ginuk, aku jg tergoda mengambilnya. Untuk besok atau lusa, bikin seblak ceker atau sop biasa juga enak. Aku comot juga sayur pelengkapnya, wortel, kentang dan buncis.

Ikan nila juga aku ambil, 2 ekor dapet 14rb. Buat besok atau lusa, dibikin pesmol bumbu kuning atau dikecapin aja.

Semua belanjaan lauk dan sayur habis 55rb dan itu bisa untuk 2-3hari kedepan. Hemat kan?

Sip. Mood ku buat masak lagi bagus nihπŸ˜…

Saat pulang ke rumah, langsung aku bersihkan ikan dan ceker. Ikan nila aku beri garam dan masuk freezer. Besok lah aku goreng.

Ceker ayam, aku bersihkan juga dan langsung direbus. Sore nanti lah aku bikin sayur sop.

Begitu rencananya.....

Qadarullaah.... Abis bikin mie goreng buat sarapan, ealah...gas tetiba habisπŸ˜’πŸ˜’πŸ˜’
Planning kuh gagal lagi.

Ah, Gimana bisa masak? Aku bukan ga mau beli gas baru, tapi emang ga berani masangnya. Karena agak mesti tricky gtu masang nya. Maklum kompor udah udzur.. Takut meledak akutu...hahah...parno bgt dah. Telpon suami, dia pulangnya malam nanti.

Akhirnya muncul ide masak di rice cooker ajah. Tapi masak apa? Hahahaha...bingung lg.

Gugling searching, kuputuskan untuk  mencampur aja Nangka Gori sama ceker yang dah direbus tadi pagi.

Jadinya GUDEG ceker pke rice cooker...πŸ˜„
Nangkanya aku rebus juga disitu.

Ini bahan dan bumbunya.


  • 500gr nangka gori potong kecil lalu rebus di rice cooker
  • 250gr ceker ayam kira-kira isi 10biji, rebus. Airnya jangan dibuang. Buat kuah nanti.
Bumbu:
  • 5 siung bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • Cabe merah dan kriting 5-6 buah
  • Kemiri (aku skip)
  • Laos, serai dan daun salam aku skip jg krn ngga ada..hihi
  • 5cm Kunyit
  • 1 lembar Daun kunyit
  • 3 lembar daun jeruk
  • ½ bulatan Gula merah sisir halus, kira-kira 2 sendok makan
  • Garam, penyedap rasa secukupnya
  • Ketumbar bubuk
  • Santan kara optional klo suka. Mungkin aku kasih santan dikit nanti. Tp kok diicip udah enak sih...gasah pake santen jg gpp.
Caranya:

Blender halus bawang putih, bawang merah, cabe, kunyit, ketumbar bubuk. Sisihkan.

Susun nangka gori, ceker, di dalam rice cooker. Masukkan daun kunyit dan daun jeruk. Tambahkan bumbu halus, gula garam, penyedap rasa.


Klik tombol "cook"

Tunggu 20menitan. Aduk rata dan test rasa. Terakhir kasih santan deh...dikit.

Taraaaaaa....Gudeg ceker dah siap...πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„






Jurus Hemat Air saat Kemarau

Kemarau tahun ini lebih lama dibandingkan dengan tahun lalu. Biasanya bulan Agustus atau September sudah mulai tampak tanda memasuki musim hujan seperti udara yang lebih dingin, sering mendung dan gerimis. Qadarullaah tanda-tanda musim hujan baru muncul di minggu ke2 bulan Oktober ini. Di tempatku loh mak, entah di tempatmu bagaimana?

Krisis air sebetulnya sudah terjadi sejak sekitar 4-5 bulan yang lalu. Di tempatku, kami menggunakan air bersumber dari sebuah artesis yang dikelola warga dengan Kualitas air yang kurang memuaskan. Air keruh dan sedikit berbau besi. Aku sendiri terpaksa menggunakannya karena pompa air di rumahku telah lama rusak. Air tanah sulit keluar, pompa mesti dinyalakan hampir setengah jam sebelum air keluar. Itu pun sedikit. Jadi boros listrik juga deh.

Tapi aku masih bersyukur, masih bisa mendapatkan air artesis itu. Padahal tak jauh dari tempat kami tinggal, ibu-ibu sudah harus mengeluarkan dana tambahan dan tenaga untuk membeli dan mengangkut air. Yah, untuk air artesis juga sebetulnya bayar juga sih, tapi ngga semahal dan seribet kalau beli di abang-abang yg bawa gerobak.

Betapa air begitu berharga. Sangat terasa saat musim kemarau tak kunjung pergi jua. Penggunaan air mesti diperhatikan lagi efektifitasnya.

Manfaatkan air sehemat mungkin

Untuk sekedar wudhu, cuci tangan dan penggunaan sederhana lainnya, biasanya aku tampung air itu dalam sebuah baskom. Jika sudah penuh, air tersebut bisa dipakai untuk menyiram jalanan di depan rumah agar mengurangi debu.

Air cucian beras, cucian sayur atau ikan saat masak jangan dibuang. Bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman. Malah memberi nilai tambah nutrisi lho. Tanaman jadi makin subur.

Air sisa cucian baju pun jangan dibuang begitu saja. Bisa dimanfaatkan untuk menggosok kamar mandi atau menyiram teras halaman rumah.

Saat sulit air, mencuci piring dengan cara abang penjual bakso pun bisa kita contek lho. Caranya, piring digosok pakai spons yang telah dicelup cairan sabun cupir. Lalu  masukkan ke dalam baskom air bersih pertama untuk menghilangkan sisa sabun nya. Lalu masukkan ke baskom air kedua untuk membilas dan membersihkannya. Cara ini bisa lebih menghemat air daripada cara membilasnya di air mengalir. Meski mungkin kita lebih nyaman membilas di air mengalir sih..yah namanya juga berhemat kan yaaa...hehe.. Dan air bekas cuci piring itu bisa untuk membasahi jalanan juga.

Hmmm...apalagi ya... Kamu ada ide lagi tuk menghemat air?
Komen aja disini yak.




Sabtu, 12 Oktober 2019

Mengatur Keuangan Keluarga-ku

Sambil mamam yuk...πŸ˜„

 Terasa ngga sih, klo harga-harga sekarang semakin mahal? Kebutuhan semakin meningkat sementara pendapatan memiliki angka yang berjalan ditempat. Iya, segitu-segitu aja. Untuk ibu-ibu yang suaminya karyawan di suatu perusahaan mungkin paham banget dengan kondisi ini. Terlebih ibu-ibu dengan suami yang memiliki pekerjaan freelancer atau serabutan yang tak dapat diprediksi berapa jumlah rupiah yang dapat dibawa ke rumah, kadang berlebih, kadang cukup, kadang dicukup-cukupin.

Tak dapat dipungkiri, setiap ibu rumah tangga dituntut untuk memiliki skil sebagai manajer keuangan agar pendapatan suami itu bisa mencukupi kebutuhan keluarga, bahkan syukur-syukur bisa menabung juga. Soalnya klo ngga diatur, uang sebanyak apapun pasti akan habis tak bersisa.

Keterampilan mengatur keuangan keluarga itu bertujuan agar pendapatan keluarga dapat dimanfaatkan secara maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan penggunaanya. Bukankah nanti harta kita pun akan dihisab? Kelak akan ditanya berasal dari mana, dan dihabiskan untuk apakah rezki berupa harta itu.

Pada catatan sederhana ini, saya ingin berbagi tips cara mengatur keuangan keluarga yang saya pelajari dari para master yg ahli di bidangnya. Namun pada kenyataannya, teori ini bersifat fleksibel disesuaikan kondisi masing-masing ya.

Apa yang harus dilakukan saat menerima gaji?

Yang jelas bukan jalan-jalan dan shopping h shopping ya Bu. Saat kita menerima gaji, mulailah dengan mencatat perencanaan keuangan. Ini menyangkut perencanaan tentang segala bentuk pengeluaran yang akan kita lakukan dan seberapa banyak uang yang dapat kita simpan.

Kalau saya pribadi, sebelum membagi uang untuk pengeluaran bulanan dan harian, biasanya saya sisihkan sekian persen dari penghasilan untuk menabung. Besarnya disesuaikan kondisi masing-masing saja. Misalnya 500 ribu rupiah. Uang tabungan ini mungkin akan dipergunakan dikemudian hari untuk umrah atau yang lainnya.

Setelah itu catatlah pengeluaran yang bersifat wajib dan rutin, seperti listrik, air, iuran sampah, spp anak, arisan, cicilan, utang, dan lain sebagainya,

Setelah dicatat, siapkan beberapa amplop dan tuliskan kegunaannya. Kemudian pisahkan uang berdasarkan jumlah yang telah ditentukan. Pembagian uang ke dalam amplop ini bertujuan agar uang tak bercampur satu dengan lainnya.

Sisa uang setelah kita memisahkannya untuk pengeluaran wajib itulah yang bisa kita gunakan untuk belanja kebutuhan harian.

Misalkan, setelah menabung dan pengeluaran wajib itu ditunaikan dalam beberapa amplop, tersisa 1.500.000,- maka besarnya uang belanja harian adalah 1.500.000,- dibagi jumlah hari dalam sebulan, yaitu 30hari. Dan didapat hasil 50ribu rupiah. Dan ini menandakan maksimal pengeluaran sehari-hari kita adalah 50ribu. Atau 350ribu seminggu.

Besar kecil angka 50ribu ini tentunya tergantung perspektif kita masing-masing. Yang jelas, kita mesti banyak bersyukur.

Demikian sedikit ilmu yang bisa saya bagi tentang mengatur keuangan keluarga. Selanjutnya nantikan catatan sederhana saya tentang bagaimana mengatur pengeluaran belanja harian seefektif dan sehemat mungkin. InsyaaAllaah segera..

Semoga ibu-ibu yang membaca artikel ini dimudahkan dalam belajar dan dilancarkan rezekinya oleh Allah. Aamiin ya Allah....















Senin, 07 Oktober 2019

Tips menyimpan makanan alaku

100rb dapat apa?

Pertanyaan itu beberapa tahun lalu sempat menjadi trending topik di seantero indonesia. Dua kubu politik pun mulai perang opini dan pembuktian. Emak-emak dan ibu-ibu bangsa beraksi unjuk kebolehan dalam mengelola keuangan dengan jumlah sekian rupiah bisa dapat apa. Mereka berlomba-lomba membuktikan klo dengan sekian rupiah itu bisa mencukupi kebutuhan hidup dalam tempo sekian hari hingga seminggu lamanya. WOW...emejing....

Kalo boleh jujur, di jaman sekarang ini, uang itu mengalami penurunan nilai. Harga-harga makin mahal aja. Yah setidaknya emak-emak yg hanya berprofesi ibu erte kayak saya yang mengandalkan gaji suami yg juga bukan pegawai kantoran dengan gaji rutin tiap bulan, 100ribu itu pendapatan yang relatif besar, namun saat di warung, entah kenapa terasa amat sangat sedikit..hehe.

Aku hairan sangat deh, kenapa ibu bangsa bisa belanja ini itu dalam jumlah banyak dengan 100rb? Sedangkan saya sendiri klo ke warung cuma dapet segitu...

Ah, ibu bangsa entah hidup di Indonesia bagian mana? Mungkin dia dapet subsidi juga dari Lady Mitoha yg kaya raya, yee kan? Ato emang tinggal di pedesaan yg harga2 belum setinggi di kota.

Kondisi seperti sekarang ini, bikin saya muter otak tuk lebih pinter mengelola keuangan keluarga. Beberapa artikel mulai saya baca. Teori-teori para pakar keuangan pun mulai saya dengarkan. Termasuk ocehan emak-emak irit di seantero yutub, tak luput juga saya simak ide-idenya. Dan.. Ternyata memang ada faedahnya. Sedikit-sedikit saya coba aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bener ngga teori mereka? Efektif ngga? Cocok ngga klo diterapkan dlm kondisi saya...?

Yg kini sedang saya coba, idenya sese-mbak di yutub, yg bisa belanja 150rb untuk seminggu. Dia ibu muda dengan 1 anak cilik. Pas, mirip saya yg masih berdua sama suami, jadi sepertinya bisa saya contek jurus hematnya. 150rb ini untuk belanja konsumsi saja loh ya, kyknya ga termasuk beli aer galon, gas, dan jajan anak..hehe.

Inti dari idenya adalah penyimpanan bahan makanan di kulkas. Setelah belanja, semua bahan makanan dibersihkan dan disimpan dengan BENAR di dalam kulkas, sehingga dapat bertahan dgn baik dan sewaktu-waktu bisa dipergunakan untuk memasak.

Jujur aja, untuk jumlah uang yang sama yaitu 150rb, saya belum bisa berbelanja seperti mba ini, yg sudah bisa membeli daging ayam, sapi, udang di dalamnya. Kenapa ya? Hehehe...ah apa aku ga bisa nawar di pasar yaaa..?

Hmm..di artikel ini saya mau berbagi tips penyimpanan bahan makanan saja deh. Tentunya yg udah saya coba dan bahan makanan yang sering saya beli.

Tahu
Ini makanan bergizi yang ramah dikantong. 10pcs, tahu kuning dapat 6rb. Klo tahu putih 10rb.
Cara penyimpanannya: tahu dicuci, lalu masukkan ke dalam Tupperware direndam air matang. Biar tahu lbh awet, ganti airnya 3 hari sekali.

Toge atau kecambah
Sekarang berani beli banyak, caranya cukup ampuh, kecambah dicuci, masuk Tupperware isi air bersih sampai terendam. Toge tetep segar didalam kulkas meski dah berapa hari.

Ikan dan ayam
Saya biasa beli ikan bandeng (14rb setengah kilo) atau ikan nila besar seharga 16rb, ayam saat ini juga sama 16-17rb setengah kilo.
Setelah dicuci, taburi garam dan beri potongan jeruk nipis biar ngga bau amis, simpan di Tupperware sebelum masuk freezer.

Daging sapi
Usahakan beli daging yg kering tak berair.
Saya biasanya beli ¼kg sdharga 27.500
Langsung kresekin masuk freezer, atau dicuci dulu, lalu diiris tipis dan dimarinasi dengan : 1sdt garam, 1sdm saus tiram, 1sdm saus sambal, 2sdm kecap manis, parutan 1 siung bawang putih, ½sdt merica, dan parutan jahe sesuai selera lalu aduk rata. Masukin ke toples sebelum masuk freezer. Kalo mau masak tinggal menumis bawang bombai saja lho...enak diteriaki atau di tumis biasa.

Udang
Ouh ini makanan agak mihil buu...seperempat udang peci super yg gede-gede harganya 29rb. Saya biasa beli di supermarket sih, karena lbh fresh dan besar2 ukurannya.
Cuci bersih, lepaskan kulit dan bagian kepalanya, kasih garam dan potongan jeruk nipis sebelum masuk freezer. Bisa diambil sewaktu-waktu untuk campuran masakan seperti tom yum, tumisan sayur, dan lain-lain.

Sayuran
Untuk semua sayuran berdaun hijau, biasanya saya petikin dulu lalu cuci bersih, sebelum dimasukkan dalam kontainer. Tapi 2-3hari mesti udah dimasak biar ngga terlalu lama. Nanti sayur nya ga seger lagi kan.

Untuk timun, jagung, terong, labu siem...ada baiknya setelah dicuci dan ditiriskan, dibungkus dengan plastic wrap biar lebih awet.
Tp ga ramah lingkungan yah? Hehehe. Klo ngga ada, masukin ke Tupperware aja deh. Biar ntu Tupperware yang di lemari bisa terpakai semua. Gak jd pajangan lagi.

Baiklah...ini yg bisa aku bagi hari ini. Semoga manfaat yah buuu...😘

Sekarang saya mesti beberes dan cuci2 dulu.

Apa kabar air bersih di daerah kalian?
Moga segera hujan yah...udah krisis aer disini. Sedih banget akutu buuu....