Jumat, 01 Agustus 2014

Mudah dan Lezat: Pasta Aglio e'Olio

Hai sahabat tercinta, udah lama aku ngga nulis di blog ini ya? Ada yang kangen kah? Sejak bulan April lalu, aku pindah rumah dan sejak saat itu banyak hal yang terjadi. Mulai dari kesehatan yang kurang baik, jaringan internet yg kurang oke hingga penyakit "kanker" (kantung kering) yang mendera sampe kemaren mesti jual modem dulu..hehehe, alhamdulillaah kmaren dapet tehaer bisa beli lg yg baru. Semua hal itu membuatku ngga bisa eksis di dunia persilatan ini...wakakaka..berasa memerankan tokoh Bibi Lung di film "Return of the Kolor Heroes" :P

Oya sahabat semua, aku mu ucapin Taqabbalallaahu minna wa minkum, semoga amal ibadah ramadhan kita diterima Allah Ta'ala. aamiin. Aku mu mohon maaf juga pada sahabat semua jika ada kesalahan kekhilafan...mohon dimaafkan yaaaa....

Mu cerita dikit nih, abis Lebaran kemaren kayaknya kehidupan di dapurku belum beranjak normal. Di tempatku tinggal belum banyak warung sayur yang buka. Sulit mau masak dan menyediakan makanan. Untuk membeli sayuran aku mesti minta antar suamiku pergi ke pasar tradisional terdekat. Ternyata harga-harga di pasar lebih unggul dibandingkan dengan harga di warung kesayanganku. Tapi apa boleh buat, selama ibu warungnya mudik, aku mesti bersabar...hehe.

Namun hari ini suamiku ngga ada di rumah. Dia sudah janji mau ketemu teman lamanya. Jadi aku ngga bisa masak sesukaku. Di dapur hanya ada sisa pasta spageti, sekuntum brokoli dan tiga buah jagung semi. Bumbunya pun hanya ada bawang putih, sepotong rawit dan sebuah cabai merah yang sudah layu...hehe. Voillaa....jadi juga semangkuk spageti Aglio e'Olio mirip dengan masakan chef di drama Korea "Pasta" yang pernah aku tonton. Bahagiaaanyyyaaaa...

Ini penampakan pasta-ku...



Biar ngga penasaran, aku tuliskan lagi resepnya yaaa....

Bahan:
100 gr Spageti direbus dengan sejumput garam dan 1 sdm minyak, jika sudah empuk, tiriskan.
1 kuntum brokoli, potong-potong
3 buah jagung semi kecil, iris menyerong

Bumbu:
3 siung bawang putih cincang halus
1/2 cabai rawit (karena aku sedang menghindari rasa pedas)
1 buah cabai merah tanjung (yang rasanya ngga pedas)
garam dan merica secukupnya
sedikit parutan keju chedar (sisa bikin kue lebaran..hehehe)

Caranya:
- Tumis bawang putih, cabe rabit dan cabe merah.
- Masukkan irisan jagung semi, aduk rata.
- Masukkan brokoli, lalu taburi sedikit garam.
- Masukkan spageti, aduk rata
- Taburi garam dan merica, aduk rata.
- Tambahkan sedikit keju parut. Aduk kembali.
- Note: jika masakan terlalu kering, tambahan sedikit air masak.
- jika sudah matang, tuangkan spageti ke atas mangkuk atau piring dan taburi lagi dengan keju parut di atasnya.

Mudah kan? Selamat mencoba ya sahabat....^^

@Bukit Kasih Sayang.
miss u all






Senin, 12 Mei 2014

Seribu Satu Wajah Cinta

SATU


426. Kulihat angka itu sekali lagi saat meninggalkan apotik. Pantas saja kepalaku sering pusing dan badanku sedikit melemah. Indeks gula darahku masih terlampau tinggi, jauh dari skala normal; 140 mg/dl. Ingin rasanya aku menangis, tapi untuk apa? Tak ada gunanya, itu hanya akan membuatku semakin merasa terpuruk. Terlebih lagi, rasa sedihku ini tak dapat lagi kunikmati seorang diri, sejak lelaki itu mengikrarkan janjinya tuk menjadi qawwamku hampir delapan tahun silam. Dengan seluruh beban yang diembannya, permasalahan dan tantangan yang dihadapinya, aku tak ingin menambah satu kesedihan bertengger di hatinya. Karena itulah aku harus kuat. Untuk diriku, dan dirinya.

Namun hati manusia itu terlampau lemah, aku sering tak dapat berdamai dengan perasaanku sendiri. Ingin rasanya berteriak, "God...why me?". Kenapa mesti aku? Ketika dokter mengabarkan aku menderita diabetes gestasional ini, saat itu aku masih berusia 29 tahun dan sedang hamil anak kedua. Anak yang selalu kami nantikan kehadirannya, namun segera kembali ke pangkuan Rabbnya sebelum aku menatap dan menyentuhnya. Aku selalu berpikir, diabetes itu hadir di usia senja, penyakit warisan keluarga, atau hinggap pada mereka yang memiliki berat badan berlebih. Dan aku bukanlah salah satu di antara ketiganya.

Hatiku mengutuk dan membenci penyakit ini. Penyakit yang juga menyerang ibu mertuaku hingga akhirnya meninggal. Penyakit yang membuatku mesti bersahabat dengan jarum suntik dan insulin, dan mungkin juga yang menjadi penyebab anakku meninggal sebelum dia terlahir ke dunia ini. Aku menyalahkan diabetes untuk hal-hal manis yang terrenggut dari hidupku.

Namun saat memikirkan semuanya, hatiku bergetar... bulu kudukku merinding dahsyat. Aku tiba-tiba takut ketika beberapa tanya melintas dalam benakku. "Pada siapa aku marah? Pada siapa aku benci? Bukankah Allah yang memiliki semua ijin atas segala musibah untuk menguji hamba-hambaNYA?"

Astaghfirullaahal adziim, sesungguhnya kita milikNYA dan akan kembali padaNYA. Jika sakit itu datang, tentulah dengan kehendak Allah. Tugas kita hanya bersabar dan berikhtiar menyembuhkannya. Mungkin tak akan mudah melakukannya, namun aku mulai mencoba menerima kehadiran penyakit yang kataya pembunuh ranking ke-sekian setelah jantung dan stroke itu sebagai sahabat terbaik yang selalu mengingatkanku untuk hidup sehat.

Sabar dan ikhlas itu sebuah perjalanan, petualangan...sesuatu yang harus diperjuangkan. Aku terus mencoba menggali hikmah. Dalam beberapa kisah hidupku yang tak manis ini, ada banyak hal yang cukup membuatku tersenyum...


To be continued to Part : Dua








Nasihat untukku...

Janganlah khawatirkan rezekimu, karena Alloh sudah menjaminnya untuk semua yg hidup… Tapi khawatirkan amalanmu, karena Alloh tidak menjamin Anda masuk surga.

Simaklah dg seksama uraian indah Ibnul Qayyim -rohimahulloh- berikut ini:
“Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Alloh kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Alloh -dengan hikmahNya- berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti -dengan rahmatNya- membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.

Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar.
Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Alloh membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain [yakni dua puting susu ibunya], dan Alloh mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.

Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Alloh membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.

Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Alloh -subhanahu- wata'ala membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu surga yg berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.

Dan begitulah Rabb -subhanahu-,wa Ta'ala, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhol dan lebih bermanfaat baginya. Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga”.

[Kitab Al-Fawaid, hal: 57]
~ via Ahsan TV

Dear, hati... renungkanlah...Astaghfirullaahal adziim...





Di Bawah Titik Nol

Ah...sudah lebih dari sebulan aku ngga bisa online. Pertama karena sinyal, kemudian ngga bisa isi pulsa lagi..hehehe. Kenyataan hidup memang terkadang pahit. Absen dari semua media, kayaknya. Qadarullah HP juga ngga bisa maksimal menjembatani aku dan orang-orang. Pertama hatiku sedih, selanjutnya...lebih sedih..hehe, aku hanya bisa menertawakan kesedihanku yang sangat menyedihkan. Kini aku lebih seperti pemburu wifi free hot spot agar bisa sekedar online. "sekedar"? rasanya internet adalah duniaku. aku bisa belajar, aku bisa terinspirasi, dan menghibur diri dengan internet dan laptop jadulku.

Aku ngga suka sendiri, tapi aku ngga bisa mencarimu tuk mengajakmu duduk menemaniku, mendengar keluh kesahku. Aku tak mau menyeretmu dalam kesedihan yang sedang menyapaku. Apa aku egois? mengiginkan pengertianmu, mengharap perhatianmu tanpa aku minta? tanpa aku sebut? ternyata memang aku mungkin hanya sekedar musafir yang lewat di hidupmu. sebentar pun kan kau lupakan, kawan.

Betul mungkin apa yang dikatakan lelaki tua itu, "tak ada persahabatan abadi, yang ada hanyalah kepentingan yang abadi...". Mungkin dulu aku terlalu naif tuk membantahnya. Aku selalu optimis persahabatan itu ada yang abadi. Tapi saat aku sedang jatuh terperosok jauh di bawah titik nol, tak ada satu pun yang mencariku. seakan aku tak pernah memiliki tempat layak di hati mu. Suara-suara dalam hatiku mulai memberontak, protes akan kebodohanku. Mereka mulai menghitung "jasa". Astaghfirullaaahhh...tidak..!!! sungguh aku tak ingin membiarkan titik itu menjadi jelaga yang membuat jarakku dengan sang ikhlas semakin lebar membentang.

Rabb... please help... aku tak bisa mengenyahkannya ini seorang diri. Mendung itu kian bergelayut di setiap sudut. Dan aku makin sulit merangkak mencapai titik nol itu.

aku lelah, merasa kalah...
terasa sepi, saat melihat kenyataan bahwa kini aku sendiri.
saat ingin bangkit, aku tak yakin memiliki alasan yang cukup tuk melakukannya.

11 Mei 2014@Bukit Kasih Sayang
Saat merasa sendiri

Kamis, 20 Maret 2014

Ah....

Baru kali ini aku merasa serba salah
Saat kau berada di sisi yang berlawanan arah
Menyisakan hatiku yang kini resah
Seakan terbelenggu oleh gundah

Apa gerangan yang membuatmu tampak lelah?
Apa yang terjadi, hingga kau seperti menahan amarah?
Teka-teki apa yang membuat dirimu susah?
Biasanya ronamu ceria, murung pun hampir tak pernah

Aku tau jalan kita tak pernah mudah
Kisah hidup kita kadang tak begitu indah
Namun akankah kita begitu saja menyerah?
Tanpa perjuangan, tanpa memungut hikmah?

Mari kita kuatkan lagi bila niat baik itu melemah
Mari eratkan lagi ikatan hati kita jika sudah mulai goyah
Mari selaraskan kembali irama dan langkah
Jangan biarkan ego dan emosi membuat kita kalah

..............

19 Maret 2014 @ Kaki Bukit Impian




Selasa, 04 Maret 2014

Tom Yum Iga Sapi ala Maryam

Pertama kali aku makan tom yum ituuu...di hajatan pernikahan ponakannya suami. Saat itu aku gak ngerti makanan macam apa Tom Yum itu, lantas karena penasaran, aku ikut mengantri di barisan yang sudah memanjang. Alhamdulillah dapet juga semangkuk sup hangat bernama Tom Yum itu. Aneh, itu kata-kata pertamaku setelah mencicipi sup yang rasanya asin agak-agak asam dan pedas. Tapi setelah agak lama diicip-icip, rasanya enak juga. Potongan udang, cumi, bakso ikan, jamur, dan beberapa sayuran yg gak aku ingat, bikin aku semangat makan. Pengen nambah lagi, tapi males ngantrinya...hehe.

Itulah pengalamanku makan Tom Yum untuk pertama kalinya, sekitar 6 tahun yang lalu...

Sejak hajatan ponakan suamiku itu, aku makin penasaran sama sop Tom Yum. Hampir kesana-kemari aku cari makanan ini, memang jarang banget ditemukan. Apakah karena dia makanan khas negeri tetangga (Thailand), jadi terkenalnya di Thailand aja? Pernah aku diajak ke sebuah resto cafe di daerah Bandung, ada menu sop Tom Yum ini, akan tetapi....rasanya beda jauuuhhhh....dari sop Tom Yum yang pertama aku makan itu. Huwaaa....rasa kangenku sama Tom Yum ini makin menjadi saja.

Suamiku bilang, "Kenapa Miw ngga coba buat aja sendiri sop Tom Yum nya?"
"Jiaah, ummi gak tau cara n bahan-bahannya...Biw", kilahku. Padahal males juga, coz enaknya langsung makan aja, hehehe. Dasar istri pamalesan!!! Jangan ditiru yah.

Tapi berhubung penasaraaaaaan banget, dan memang pengeeeeeeeennn banget, akhirnya aku gugling juga cari resep Tom Yum ini. Alhamdulillah dapet video di Mbak YuTub, resep asli dari chef asli Thailand. Dia bikin chicken Tom Yum dengan kuah bening. Nah loh, sop Tum Yum yang aku icip 6 tahun lalu itu, kuahnya coklat kemerahan. rasanya sama ngga yaaa??? hiks...ta coba dlu deh. Paling merah itu dari cabe kan? Tinggal dimodifikasi aja dikit dah. Jiah, apa kalo udah dimodif namanya masih Tom Yum yah?

Chicken Tom Yum, buatan Chef Da Thailand

Aku tadi belanja ke warung buat bikin sop ini tapi sayang banyak yang ngga ada...euy. Kalo gitu aku bikin sop Tom Yum seadanya aja, ala Maryam...hahaha...sakarepku dah! Gasah protes ya, dapur, dapur gua, yg belanja gua, yang masak gua, yang makan gua...suka-suka gua aja dah...

Berdasarkan resep dari Chef Da, bahan yang dibutuhkan untuk bikin Chicken Tom Yum adalah:
  • Tentu saja ayam, karena gak ada, aku ganti sama daging iga beserta tetelannya
  • Jamur, aku pakai jamur merang aja
Bumbunya itu yang banyak, diantaranya:
  • Lemongrass or serai, 2 gagang cukup dah, dikeprek aja
  • Daun jeruk, sekitar 5-7 lembar
  • Laos, sekitar 3cm diiris
  • Jeruk Lemon, satu buah yang besar (ngga ada euy, apa ganti pake asem jawa yah?)
  • Cabe rawit, sesuka hati
  • Tomat, 1 buah
  • Bawang Bombay, 1 buah
  • Cilantro itu daun ketumbar ya? ngga ada, nanti aku ganti seledri aja kali yah?
  • Daun bawang, dua kuntum cukup kali yah?
  • Paprika, ngga ada...aku ganti cabe merah ulek aja 3 buah
  • Saus ikan, aku skip. males nyari
  • Cuka (kalo nanti keasinan), ngga punya...diusahakan ngga keasinan.
Saat lihat dia bikin sup ini, aku gak lihat dia pakai garam...apa saus ikan udah cukup asin? kayaknya aku akan pakai garam saja.

Caranya:
Rebus air kaldu (kalo ngga ada kaldu, kata Chef Da, boleh pakai air biasa. Lalu masukkan serai, daun jeruk dan laos sampai wangi dan mendidih. Lalu masukkan daging. Setelah mendidih lagi, masukkan cabe rawit tumbuk sedikit-sedikit aja, lalu cicipi dulu, kalo gak suka terlalu pedes, kasih cabe rawit tumbuknya dikit aja. Lalu masukkan perasan jeruk Nipis, dua setengah sendok saus ikan, jamur, paprika, kemudian bawang bombay. Tomat Bawang daun dan cilantro dimasukin paling belakangan biar ngga terlalu layu.

Okeh, sip....kalo aku ini hasilnya

Tom Yum Iga Sapi

Kata Chef Da, boleh pakai susu atau santan kuahnya, aku ngga pakai. Rasanya udah pas, tapi keaseman kayaknya...hiksss....Jeruk lemonnya cukup setengah buah aja...

Selamat makaaannn...!!!! Jangan lupa baca bismillaah dulu yah.


@Drim Hill, 5 Maret 2014
“Ya Allah, perbaikilah agamaku untukku yang ia merupakan benteng pelindung bagi urusanku. Dan perbaikilah duniaku untukku, yang ia menjadi tempat hidupku. Serta perbaikilah akhiratku yang ia menjadi tempat kembaliku. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah kematian sebagai kebebasan bagiku dari segala kejahatan.” (HR. Muslim no. 2720 dari Abu Hurairah)




Jumat, 28 Februari 2014

What a Wonderful Wife

Beberapa waktu ini aku sedang dilanda badai kegalauan. Halah, kalimat pertama udah galau aje. Ya udah, untuk mengusir si galau, aku jalan-jalan aja ke beberapa grup di FB, dan blog walking di beberapa laman craft dan rajutan. Kalo di FB, aku lagi suka nengokin grup Kumpulan Emak-emak Bloger (KEB) yang sekarang lagi heboohh pemilihan "Srikandi Blogger". Entahlah, padahal aku masih tergolong orang baru di sana, tapi grupnya asyik banget. Orang-orangnya juga welcome. Yang penting, aku sangat banyak terinspirasi oleh para emak-emak yang hobinya finger dancing on keyboard itu.

Eh ternyata ada banyak Give Away yang berseliweran. Salah satunya diadakan oleh salah satu emak yang juga finalis Srikandi Blogger, mba Ida Nur Laela. Setelah membaca linknya, ternyata temanya adalah "Wonderful Wife". Menarik sekali pikirku. Jadi pengen nanya sama suamiku, apa aku udah jadi wonderful wife buat dia? Akhirnya aku bertanya juga.

"Biw...ummiw udah jadi wonderful wife buat abiw apa belom?", tanyaku.
Yang ditanya cuman melirik pandang padaku beberapa detik sambil senyum, lalu nguplek lagi sama leptopnya.
"Abiiiiiiwwww, kayak gimana menurut abiw wonderful wife itu?", tanyaku lagi dengan nada agak tinggi.
Kali ini dia membetulkan posisi duduknya, memalingkan wajahnya dari layar laptop, lalu menjawab panjang kali lebar kali tinggi.

Jiaaaahhh... Ternyata buanyaaak banget yak, karakteristik wonderful wife itu. Dan dari yang abiw paparkan, masih banyak yang belom nempel di diriku ini. Tapi aku ngga nyesel udah nanya sama Abiw karena banyak sekali pembelajaran dari penjelasannya. Dan aku jadi tau karakteristik mana yang suamiku suka dan sifatku yang mana yang dia ingin aku memperbaikinya.

Tapi dari diskusi kami malam itu, ada tiga hal penting yang aku petik. Dan yang pertama dan paling utama, sifat yang mesti dimiliki seorang istri adalah CERDAS. Aku sepakat dengan suamiku tentang hal ini. Cerdas di sini bukan berarti istri mesti bergelar sarjana dan punya IPK cumlaude atau punya IQ tinggi. Tapi cerdas itu adalah orang yang tau tujuan hidupnya. Sebagai seorang muslim, tentu tujuan hidup kita adalah mencapai JannahNYA dengan mencari ridha Allah. Wonderful wife mesti tau cara memahami agama yang benar dan menerapkannya dalam kehidupan rumah tangganya. Sebagai Ratu di dalam rumahnya, dia bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya, serta saling mengingatkan dalam ketaatan dan taqwa kepada Allah, bersama-sama dengan suaminya.

Untuk menggapainya, aku mesti menjaga semangat belajarku. Menjadi ratu rumah tangga yang memiliki seabrek pekerjaan seputaran dapur, kasur, dan sumur (istilah yg sering aku dengar seputar tugas istri) bukan berarti punya alasan untuk tidak meng-upgrade ilmunya. Apalagi ibu RT dengan tambahan pekerjaan lain di luar rumahnya (yang sering disebut wanita karier), pasti saat pulang ke rumah udah merasa kelelahan. Karena itulah, aku pribadi berusaha menjalin dan menjaga hubungan dengan teman-teman supaya bisa selalu termotivasi dan saling menyemangati. Pergi bersama teman ke kajian-kajian ilmu akan menjadi hal yang menyenangkan dan bermanfat, tentunya dengan ijin suami ya...^^ Berteman dengan teman-teman yang memiliki semangat belajar tinggi juga bisa memacu diriku tuk terus berkarya, dan bahkan inspirasi bisa aku dapatkan dari mereka.

Hal kedua yang menurutku akan menjadi karakteristik wonderful wife adalah Imutlucumenggemaskan. Hehehe, apa pula ini? Iya, sering kali karena seiring waktu, banyaknya pekerjaan rumah, kita (gue aja kali...) para istri melupakan hal sepele ini. Tampil imut menggoda adalah sebuah keharusan. Tak terbayang oleh seorang istri, betapa beratnya godaan di luar rumah yang menyerang mata suami kita saat jihad mengais rejeki untuk keluarganya. Ada banyak wanita yang berdandan cantik di luar sana dengan pakaian yang minim, bisa mengganggu pandangan suami kita. Alangkah sedihnya jika saat pulang ke rumah, kita masih tampil berantakan, bau bumbu masakan dan tidak menarik perhatiannya lagi. Tampil imut tak mesti ribet kok, cukup tampil bersih dan wangi plus senyum penuh cinta, cukup untuk membuat hati suami senang dan bahagia.

Selain itu kita juga mesti lucu dan menggemaskan buat suami kita. Tak ada salahnya menggodanya dengan candaan ringan yang tentunya ngga pakai bumbu bohong ya... Atau sedikit kejutan seperti membacakan puisi pendek yang romantis, bisa bikin si cinta merasa gemas sama istrinya. Bercanda dengan pasangan itu bukan termasuk hal sia-sia loh, malah bahkan sangat berpahala.

Hal ketiga adalah...Qana'ah, yaitu merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang diberikan Allah lewat rezqi yang dititipkan dalam genggaman tangan suami. Sering kali tanpa terasa, kita melontarkan kalimat-kalimat yang tanpa disadari pula menyakiti perasaan suami. Keluhan atas rezqi yang pas-pasan atau tidak mencukupi dapat membuat hatinya bersedih. Oya prinsip ghadul bashar atau menundukkan pandangan pun mesti diterapkan dengan baik oleh para istri. Bukan hanya menjaga pandangan dari melihat kelebihan-kelebihan rezqi yang Allah anugrahkan pada kehidupan teman-temannya yang bisa bikin ngiri dan mengeluh, tapi juga menundukkan pandangan dari fisik lelaki lain meski dia itu seorang artis yang digandrungi dan diidolakan banyak orang. Cukuplah si cinta orang tertampan dalam pandangan dan hati kita, gak usah nglirik yg lain...hehehe. (terinspirasi dari seorang teman yg mengidolakan seorang aktor apa boyband yah.. dan ternyata suaminya cemburu)

Agar kita bisa qana'ah, saling mengingatkan untuk belajar sabar dan ikhlas itu penting. Apalagi dibarengi dengan ilmu-ilmu pendukungnya. Seperti misalnya, belajar manajemen keuangan rumah tangga, agar kita bisa mengatur rezqi dengan baik, supaya pemberian dari suami itu bisa cukup atau bahkan bersisa. Yang utama, sih..menjaga keimanan pada Allah, bahwa Allah telah menetapkan rezqi untuk kita, gak mungkin ketuker-tuker. Tugas kita hanya menyempurnakan ikhtiar, berdoa, lalu bersabar.

Itu saja yang bisa aku tulis sebagai bahan renunganku pribadi dalam menggapai predikat wonderful wife bagi suamiku, sekaligus tulisan yang aku ikut sertakan dalam acara Give Away Wonderful Wife by: mba Ida Nur Laila.

Semoga Allah berkenan memperbaiki apa-apa yang belum baik dalam diriku ini, dan menjaga semangatku untuk menjadi wonderful wife.









Selasa, 25 Februari 2014

Lima Bungkusan Dari Galaksi Pungky

Ini pertama kalinya aku merasa penasaran sama seseorang yang belum aku kenal dan belum aku temui. Di sebuah grup di FB, yaitu kumpulan emak-emak blogger, terpampang namanya: Pungky Prayitno. Namanya sih biasa saja, namun batinku yang sok tau berbicara bahwa si empunya nama ini pastilah orang jawa. Siapa sih dia? Namanya banyak disebut oleh banyak orang. Apalagi di grup tersebut sedang ramai pemilihan Srikandi Blogger. Aku anggota baru, belum mengerti dan masih menyesuaikan diri, hanya sibuk mengamati.

Beberapa waktu aku hanya menyimak tulisan, postingan, komentar orang. Nama Pungky Prayitno lagi-lagi eksis, seakan mataku tak luput dari nama itu. Komen orang tentangnya lucu-lucu, Eh...siapa sih dia??? Banyak orang menuliskan artikel tentangnya. Wah, siapa sih Pungky ini? Orang penting ya? Apa dia artis pendatang baru? Maklum aku dan suamiku udah sepakat ngga miara TV di rumah kami, jadi segala macam berita infotemen di TV udah pasti ketinggalan (eh emang sengaja ditinggalkan).

Sebelom gugling namanya, aku baca artikel ngocol tentang si Pungky ini dari blognya seorang anggota KEB (dan aku lupa blog siapa itu...hehe) sampe tuntas. Baru ngeh kalo ternyata si Pungky ini lagi ngadain give away di blognya. Jiaaahh...pantes aja dia terkenal dan banyak orang menuliskannya di blog mereka, kan GAnya mesti nulis tentang GALAKSI PUNGKY...hahaha...eh tapi ternyata dia memang udah terkenal sebagai penulis dan kontributor di beberapa media, bahkan ada yang bilang pernah ikutan stand up comedy..??? jadi pengen nonton deh, ada videonya gak ya? Halah...aku aja yang memang gak begaol kali yee..*tepok jidat*

Ya udah, aku ikutan aja nulis tentang Pungky, sapa tau salah satu hadiah bukunya Peri-Peri Bersayap Pelangi atau salah satu Kaosnya mampir ke rumahku. Hahaha...ngarep.

Tapi mesti cerita apa ya tentang Pungky? Aku belom kenal dia. Ya udah aku buka blognya lagi, dan ternyata Pungky yang sering dipanggil "MAK" juga di KEB ini belom lah emak-emak. LIhat fotonya dengan bergaya pakai crown lebih mirip anak abege narsis..masih muda amad untuk ukuran emak dengan segudang prestasi.

Dari beberapa artikel yang ditulis Pungky yang sudah aku baca... Kayaknya banyak hal yang aku sadari. Setidaknya ada lima bungkusan yang bisa aku dapat. Dan Bungkusan pertama yang paling aku sesalkan adalah: Pungky ini telah menyadarkanku bahwa aku udah TUA. Tuh kan bener, baru 23tahun..Hah? Angka 23 yang sudah aku lewatkan hampir sepuluh tahun lalu. Aku jadi mikir, di angka itu, aku lagi ngapain yah? *hmmmmmm....mmmm...mmmm...jadi melamun*

Bungkusan kedua, Pungky udah membangkitkan kembali rasa kangenku tuk kembali menarikan jemari di atas keyboard tanpa ragu dan penuh percaya diri. Lihat catatan Pungky dengan gaya yang natural, mengalir, nyablak, tapi tetap berisi, entah bagaimana membuatku merasa lebih legaaaa...

Bungkusan  ketiga, Pungky membuatku makin terpacu tuk belajar lewat tulisannya yang menginspirasi. Biar kata udah tuir gini, kayaknya ngga pernah ada kata terlambat tuk memulai sebuah kebaikan, sebuah aktivitas positif, meski itu hanya menulis curhat unek-unek hal segalarupa dalam blog sederhana ini.

Bungkusan  keempat, Pungky udah mengguratkan satu warna lain di hidupku. Disadari atau tidak, kini Pungky udah jadi bintang tamu dalam beberapa episode kehidupanku. Chit-chat di grup, bersapaan denganmu, walau hanya saling tag atau mention tanpa sadar kita menjalin sebuah ikatan pertemanan yang unik. Juga dengan ikut GA ini, aku menulis tentangmu dengan cara sok tau. Hehe...makin terkenal aja kau Dek...eh mak...

Bungkusan  kelima, Pungky bikin aku sedikit kaget. Ternyata "MahMud" (pinjem julukan dari Mak Menz MeNick) ini udah jadi emak-emak...hihihi...kirain hoax. Ternyata udah punya anak berusia 16 bulan. Tambah salut deh, dengan posisi sebagai emak untuk anaknya, masih terus berkarya disela kesibukan yang ada. Mantap Mak...!!! Oya gut lak buat pemilihan Srikandi Bloggernya. Aku suka videomu...dan tulisanmu itu keren!

Nah gitu aja yang ada dalam benakku tentang Galaksi Pungky. Ayok teman-teman, nulis tentang si Pungky yuk... Kejar hadiahnya...hahaha...Emak GA Hunter nih...


Senin, 24 Februari 2014

Shopping List Hemat Buat Para Emak

Temen-temen, pernah merasa boros dan ngga bisa ngatur keuangan? Apalagi kalau baru menerima pemasukan, pengennya window shopping terus borong-borong deh. Atau pernahkah kita membeli barang yang sebetulnya ngga kita butuhkan, padahal ada banyak prioritas lain yang mesti masuk dalam kantung belanjaan kita?

Buat kita para emak, manajemen keuangan itu sangat penting lho. Uang belanja yang dititipkan suami ke tangan kita mesti dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin. Ibuku pernah menasihati dengan prinsip keuangan yang bijak, menurutku itulah tanda keberkahan sebuah rizki.

"Uang dari suamimu itu mesti diterima dengan penuh rasa syukur, baik itu sedikit atau banyak. Sebagai seorang istri, kita mesti bisa mengatur uang. Jika diberi sedikit, usahakan yang sedikit itu supaya bisa mencukupi. Dan bila diberi uang banyak, yang banyak itu bisa bersisa (ditabung)", begitu kata ibuku.

Sejak duduk di bangku kelas 1 SMP, ibu sudah mempercayakanku tuk mengatur uang bulanan sendiri. Yup... aku diberi uang bulanan, karena kondisi perekonomian keluarga kami saat itu sedang prihatin. Saat itu aku ingat diberi uang sebesar 15.000,- per bulan. Dengan uang itu aku mesti bisa membayar uang SPP sebesar 1.500,-/bulan, ongkos angkot PP sebesar 200,-/hari, dan jajan selama satu bulan. Aku ingat saat pertama kali menerima uang sebanyak itu, di bulan pertama uang itu habis dalam waktu sekitar dua minggu saja. Ibu sempat kecewa karena aku tak bisa mengatur uang. Aku juga sedih, untuk memenuhi kebutuhanku selama menunggu bapak gajian, kadang ibu mesti pinjam dulu sama tetangga, atau aku mesti membantu ibu jualan gorengan. Biar hemat, tak jarang aku berjalan kaki pulang dari sekolah menuju rumah. Tapi sungguh itu jadi pembelajaran penting buatku. Sejak saat itu aku belajar lebih bijak mengatur dan membelanjakan uang. 

Haha...maap...maap.. kok malah curcol? Intinya, sampe detik ini pun sebagai Ratu Rumah Tangga, aku masih mengatur uang belanja bulanan dari suamiku. Meski sudah terbiasa mengatur uang bulanan sejak kecil, bukan berarti aku sudah merasa berpengalaman dan pintar mengatur uang lho, tetap saja sering kali aku keteteran. Alhasil, mau sedikit atau banyaknya uang pemberian suami, tetap saja selalu HABIS tak bersisa. Begitupun saat aku bekerja, dan kini usaha kecil-kecilan... Uang hasil bekerja dan usaha kecil-kecilan itu pun tak terlihat hasilnya. Lagi-lagi... selalu HABIS tak bersisa.

Lalu muncul sebuah tanya: "Apa masalahku?"

Setelah berdiskusi dan ngobrol ringan sama suami tercinta, dapet juga sebuah pencerahan. Masalahnya bukan hanya ada pada pengetahuan dan cara pengelolaan uang, tapi juga masalah mental. Yang akan aku paparkan ini bukan untuk mengkotak-kotakan atau menjastifikasi seseorang, namun dari jenisnya, ternyata ada beberapa macam tipe orang lho, yaitu: 
  • Monk: Tipe orang yang ngga suka nyimpen uang untuk sendiri, dia lebih suka memberi untuk orang lain. Tak bisa dikatakan boros, tapi memang tipe orang ini senang membelanjakan uangnya untuk diberikan pada orang lain. Mereka terkenal sebagai dermawan dan biasanya disukai banyak orang.
  • Spender: Tipe orang yang senang berbelanja di segala suasana dan tak mengenal waktu (bulan muda atau tua, shopping teruuusss...hehehe). Mereka juga kesulitan tuk mengenal skala prioritas kebutuhan. kadang terpaksa berhutang. Karena kebiasaannya ini orang tipe Spender ini terkenal boros.
  • Saver: Tipe ketiga ini selalu berhati-hati dan penuh perhitungan dalam mengeluarkan uang. Hobinya menabung terus. Sikapnya terkenal hemat. (Hmm...hemat itu kadang beda tipis sama pelit, tapi nanti kita lihat perbedaannya. ^^ --> just my thought)
Hayoo... kita termasuk tipe yang mana? hehehe...

Setelah tau kita termasuk tipe yang mana, nanti kita bisa mencari solusi yang tepat atas permasalahan kita. Tapi bukan itu yang ingin aku bicarakan di sini. Ada beberapa nasihat dan pencerahan dari suamiku yang sempat bikin aku kaget. Dia bilang, 

"Ayo habiskan saja uang kita Miw...". 
"Eh, ciyus nih Biw??", jawabku balik bertanya sambil senyum kegirangan.

Ternyata mengatur keuangan bersama suami lebih menyenangkan. Bukan hanya kebersamaan lebih terasa, tapi juga membantu meringankan pikiran saat mengaturnya. Suami juga jadi lebih tau kalo istrinya ini dengan sepenuh jiwa mengatur amanah rezki yang diembankan melalui uang belanja dari blio. Dan alasan lainnya, adalah, aku dapat nasihat bagus: HABISKAN uang gajinya...wkwkwkw. Iya, uangnya dihabiskan saja untuk dimasukkan ke dalam beberapa toples. Untuk hal ini temen-temen bisa baca lagi tulisanku ini

Setelah dimasukkan ke dalam beberapa toples, hal pertama yang mesti dilakukan adalah: BELANJA kebutuhan bulanan. Sebelum berbelanja, ada baiknya kita menuliskan list belanjaan supaya nanti ngga lapar mata. Shopping list ini sering diabaikan oleh emak-emak entah karena malas menulis atau memang merasa ngga penting..hehe. 

Shopping list belanja bulanan itu perlu loh, supaya berbelanja lebih fokus, uang yang dikeluarkan pun tepat guna. Penulisan shopping list juga perlu diperhatikan, supaya kita lebih semangat belanjanya...hehe...bravo..!!

Emak-emak, pengen ngga, bikin shopping list yang:
  • irit, cukup ditulis di selembar kertas dan berlaku untuk satu tahun? Jadi ngga usah cape dan repot menulis setiap mau belanja.
  • Dengan shopping list ini kita dapat mengetahui persediaan dan ketersediaan barang kebutuhan kita yang masih ada atau sudah habis?
  • Mengetahui estimasi biaya yang kira-kira diperlukan untuk belanja bulanan di periode berikutnya?
  • Mengetahui rata-rata pengeluaran setiap bulan dan pada bulan apa kita mengeluarkan banyak uang?
Mau tau apa mau tau bangettt??? lanjut baca yah...hehe...

Idenya begini.... Kebutuhan bulanan kita kan banyak. Ada sembako, barang untuk bersih-bersih, jajanan, dan lain-lain. Nah kebutuhan itu kita bagi dalam beberapa grup. Misalnya: grup sembako, grup bumbu masak, grup jajanan, grup bersih-bersih, dan grup lain yang sesuai dengan kebutuhan bulanan kita. Bebas-bebas aja sih. Info ini didapat dari struk belanja bulanan yang telah lalu, barang manakah yang sering kita beli berulang-ulang. Makanya jangan cepat dibuang ya struk belanjanya. 

Kalau dituliskan, CONTOH formatnya jadi begini:

Misalnya : ini contoh grup sembako yang aku buat...

Di Kolom pertama, kita tuliskan nama barang sembako yang biasa kita beli. Kolom berikutnya nama bulan. Penjelasannya: di bulan Februari baris pertama ada tulisan 68, itu adalah harga sekantung beras yang biasa kita beli = 68ribu. Pada kolom bulan Maret, jika berasnya sudah habis dan akan membeli lagi, cukup diceklis saja, itu berarti di bulan berikutnya kita akan membeli beras lagi dengan harga yang sama.

Baris ke 2 ada Quaker oat, di bulan Februari dikosongkan, karena memang ngga beli dan masih ada. Dan di kolom bulan Maret, ada tanda "bendera" berarti kita tak akan membelinya di bulan Maret. Dengan begitu kita bisa mengetahui ketersediaannya di dapur kita.

Baris ke 5 ada bihun, di bulan Februari dikosongkan berarti memang ngga beli dan tidak ada ketersediannya, dan di bulan Maret ditandai dengan coretan, berarti kita ngga akan beli bihun itu juga di bulan Maret.

Dan begitu seterusnya. Untuk mengetahui estimasi biaya yang diperlukan untuk belanja, kita cukup menjumlahkan harga barang yang sudah kita ceklist (yang ditandai oleh tanda "v").

Di baris setelah angka 10 (kornet), ada satu baris dikosongkan, itu dapat kita isi dengan jumlah uang yang mesti disiapkan tuk membeli kebutuhan sembako itu. nanti ketauan di bulan manakah kita mengeluarkan uang lebih banyak untuk kebutuhan sembako ini.

hmm...begitu kira-kira cara praktisku membuat shopping list selama satu tahun. Dan ngga usah repot menulis lagi jika ingin belanja. Dengan menulis shopping list, kita bisa terhindar dari "kelupaan". Biasa deh wanita kan seneng lihat-lihat. Sering banget tujuannya beli barang A, eh karena lihat barang B, kita malah beli, dan melupakan barang A yang sudah diniatkan tuk beli. Mudah-mudahan dapat dimengerti dan dapat dipraktekkan juga. InsyaAllah pengen banget bikin tutorial videonya. Biar lebih jelas lagi. Nanti deh direncanakan..hehe.

Moga bermanfaat ya teman... Oya kalo temen-temen udah praktekkan ide shopping list ini, maryam minta komentarnya dong, dan jika ada pertanyaan, masukkan dan ide lainnya tentang shopping list ini, aku akan sangat bersyukur jika dapat berdiskusi dengan teman-teman. ^^

Jangan sungkan tuk meninggalkan komentar di artikel ini yaa....


Kamis, 20 Februari 2014

Busy Book, Tutorial Sederhana

Beberapa waktu lalu Maryam janji tuk membagi tutorial Busy Book (yang kemudian Maryam kenal sebagai Quiet Book...haha..busy book nama ngarang aja). Kali ini temanya mainan untuk anak laki-laki. Judulnya Mini Map. Bukunya belom jadi, tinggal di pasang mobilnya saja sih, tapi keburu pengen nulis tutorial. Mumpung lagi mood nulis, so..kita mulai saja.



Lagi-lagi dalam pembuatan busy book ini Maryam menggunakan kertas bekas undangan untuk lapisan bukunya. Kebetulan ukurannya cocok dengan harapan, yaitu sebesar buku A5. Jadi Maryam ngga usah sengaja menyiapkan karton duplek lagi. Hemat kan? ^^



Bahan untuk membuatnya cukup sederhana. Kita hanya perlu menyiapkan karton duplek (kalo aku kan pakai kertas bekas undangan ^^), 2 lembar kain flannel persegi panjang untuk buku dan covernya, ukurannya bebas aja, kalo aku menyesuaikan dengan kertas bekas undangan, berarti 2 x ukuran A5. Warna yang aku pilih coklat untuk bagian dalam dan merah untuk bagian luar karena hanya itu yang tersedia di lemariku. Temen-temen bisa sesuaikan dengan warna kesukaan ya.. Bahan yang lainnya, hanya gunting, spidol, benang dan jarum jahit saja...oya jangan lupa lem UHU untuk memudahkan menempel aplikasi di kain flannel sebelum dijahit.

Caranya....

Pertama-tama, jahit kain flannel warna coklat dan merah pada bagian tengahnya, ini dimaksudkan agar buku lebih mudah dilipat (ditutup). Karena belom punya mesin jahit (MJ), jadi aku jahit dengan menggunakan tusuk tikam jejak. Nah loh..bagi teman yang belom bisa jenis jahitan, insyaAllah nanti kedepannya kita belajar bersama ya..atau sementara bisa gugling dulu deh ^^

Setelah itu, kita buat aplikasinya berbentuk: Rumah, gedung sekolah, pohon, dan jalan. Gambarnya ngarang bebas aja sesuai dengan imajinasi kita. Maryam sendiri ngga pakai pola, tapi kalau teman-teman kesulitan dalam membuatnya, silakan membuat pola terlebih dahulu di atas secarik kertas dan jilpak di kain flannel, lalu gunting. Dalam proses pembuatan aplikasi ini Maryam sangat senang. Karena seperti menggambar di atas kain dan dengan kain. Oya biar aplikasinya ngga kabur kemana-mana, dibandingkan dengan menyisipkan jarum pentul, aku lebih suka memberi lem uhu saja. Gunakan lem tipis-tipis aja ya, biar saat kering, kainnya ngga kaku dan keras.

Setelah aplikasi ditempel, jahit dengan menggunakan tusuk feston disekeliling gambar aplikasi. Atau kita bisa juga berekspresi dengan jenis tusukan lain seperti jelulur atau tusuk tangkai.

Jika sudah selesai menjahitnya, maka di belakang kain flannel itu akan tampak seperti pada foto di bawah. Memang kelihatan ngga rapi, tapi ngga apa-apa karena bagian itu kan bagian dalamnya, ngga akan kelihatan. Dan di dalam kainnya nanti kita sisipkan karton duplek yang tebal. Maryam pakai karton bekas undangan.
 
Bagian belakang busy book...

Yang Maryam tunjuk itu karton tebal bekas undangan ^^

Setelah disisipkan karton, kita mulai jahit bagian sekeliling buku dengan tusuk feston. Bagian depan buku ngga aku kasih karton supaya memudahkan, saat menyisipkan beberapa mobil mainannya. Dan ini adalah hasil akhirnya.
eh salah fotonya...hehe..yg jadi lom difotoin lagi.

cover bukunya, rumahnya bisa dibuka seperti kantong, untuk menyimpan mobil mainannya

Nah jadi deh. Buku sibuknya udah siap dimainkan sama jagoan cilik. Kita bisa membantu anak-anak mengembangkan imajinasinya dengan bercerita tentang perjalanan dari rumah (yang ada di cover buku) menuju tempat lainnya di halaman utama, ada gedung sekolah, ada rumah teman, ada taman, ada hutan dan toko kue. Selain itu kita dapat melatih motoriknya dengan memainkan mobil-mobilan mengikuti arah jalan. Beberapa pertanyaan dapat kita lontarkan untuk mengetahui logika berpikirnya, misalnya: lebih jauh mana perjalanan menuju sekolah dan toko kue? Atau buku ini dapat digunakan sebebas-bebasnya bersama anak-anak, yang penting happy...^^

Selamat berkarya ya teman... dan semoga dengan mainan ini kita dapat menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama para krucil... hehehe..Oya kalo memang ngga ada waktu untuk membuatnya, teman-teman bisa pesan busy booknya di Maryam. Like saja fans page Momet Gift, lalu kirimkan inbox tuk memesannya. Hahaha...gpp sambil promosi yah...*gubraks*

@Drim Hill, 21 Februari 2014
Hmm.. jadi ingin berdoa lagi..."Rabbii hablii minash shaalihiin..." Ya Allah, anugrahkanlah padaku keturunan yang shalih...aamiin



Mari Membuat Recycled Book Sendiri

Buat emak-emak yang memiliki anak sekolah, membeli buku tulis merupakan sebuah aktivitas rutin setiap smester atau tahun ajaran baru. Terkadang anak-anak enggan menggunakan buku tulis yang sama meski buku itu baru dipakai setengahnya dan masih banyak halaman yang kosong. Alhasil buku itu disimpan bersama tumpukan buku bekas yang siap dijual ke tukang loak.


Hasil akhir recycled book buatanku ^^

Sebelum ditumpuk bersama buku dan koran bekas, ada baiknya kita kumpulkan kertas-kertas yang masih kosong tersebut. Selanjutnya, bisa kita gunakan kertas kosong itu untuk memo, notes kecil, atau jika cukup banyak, bisa kita sulap lagi menjadi sebuah buku tulis baru yang lebih unik. Tentunya anak-anak pasti senang menggunakannya dan pengeluaran kita untuk membeli buku tulis baru dapat dihemat.

Buku-buku bekas pemberian tetanggaku ^^

Kali ini Maryam akan membuat tutorial sederhana membuat buku tulis daur ulang. Sekalian menjejak kenangan saat SMA dulu, kalau ngga punya uang buat beli buku catatan, biasanya Maryam bikin buku sendiri dari kertas bekas. Makanya dulu seneng banget mengumpulkan buku tulis bekas dan mengumpulkan kertas yang masih kosong. Bukunya kadang minta sama temen-temen atau tetangga. Untuk Notes kecil, tempat fotocopy merupakan persinggahan favorit. Kalo udah kenal sama siempunya toko, Maryam bisa minta serpihan kertas HVS yang sudah ngga dipakai lagi. Cukup jetrek pakai hekter, rapikan dan hias, jadi deh notes kecil yang unik ^^

Oke, sebelum beraksi, ini dia bahan dan alat yang mesti disiapkan:
Kertas bekas buku tulis, kertas sampul (aku pakai kertas buffalo 80 gr warna Oranye), penggaris stainless, pensil, gunting, cutter, lem kertas (aku pakai merk FOX), double tip.

Pertama-tama, kumpulkan kertas berdasarkan ukuran dan jenisnya. Ada yang ukuran B5 atau sebesar buku Big Boss dan A5 sebesar buku tulis biasa yang kecil. Dari jenisnya juga beda tuh, biasanya merk SIDU lebih tebal dan halus dibanding merk Mirage atau merk lainnya.

Merk buku berbeda, jenis kertas pun berbeda...

Setelah itu satukan kertas-kertas itu dengan hekter. Hati-hati ya saat menghekternya. Gunakan hekter yang kuat dan usahakan buku jangan terlalu tebal supaya kertas masih bisa disatukan. Kalau hekter di bagian belakangnya masih menonjol, ratakan dengan palu, supaya nanti saat memasang kertas sampul tidak menonjol.

Setelah dihekter

Siapkan kertas untuk sampul. Seperti yang sudah Maryam katakan di awal, untuk sampul, Maryam gunakan jenis buffalo, tapi ukurannya kurang pas dengan kertas. kayaknya kurang bahan nih...hehe. Lipat kertas beberapa kali di bagian tengah untuk memudahkan saat melipat bukunya.

Kertas buffalo 80gr, ukuran letter. kekecilan nih...

Perhatikan lagi lipatan kertasnya ya teman, buat seperti contoh ini yaa ^^

Setelah itu, kumpulan kertas yang sudah dihekter ditempelkan ke bagian belakang sampul dengan menggunakan double tip. untuk bagian tengah buku, gunakan lem kertas FOX agar lebih kuat. Setelah itu jepit buku kita dengan buku yang lebih berat dan tebal, tunggu beberapa saat sampai lem kering supaya melekat lebih kuat dan rata.

Berhubung aku pakai kertas yang kurang bahan, saat dilipat covernya jadi begini deh...Tapi ngga usah cemas, nanti Maryam kasih solusinya, dan malahan jadi cantik bukunya.


Setelah sampul/covernya dirapikan dari kelebihan kertas, kita siapkan selembar kecil kertas kado yang sudah tak terpakai untuk menutupi kekurangan pada bagian sampulnya. Setelah diukur sesuai dengan ukuran buku, tempelkan kertas kado itu dengan double tip.

Berhubung kertas kadonya tipis, jadi dibuat dobel supaya lebih tebal

Setelah dilem dan dilipat, bentuknya jadi begini nih..^^

Alhamdulillaaah...ini dia bukunya setelah diberi sentuhan kertas kado motif batik dan ditempelin sticker "Momet Gift Handmade". Cantik kan? Pasti anak-anak senang menerima hadiah buku tulis hasil daur ulang buatan emaknya. Yup...karena semua dibuat dengan cinta....

Hasilnya: buku tulis baru yang unik dan cantik ^^

Semoga bermanfaat ya... selamat mencoba... ^^



Rabu, 19 Februari 2014

Minuman Hangat: Jahe Kismis

Beberapa waktu lalu, aku sering merasakan sakit di tulang kaki. Mungkin karena beberapa hari hujan masih menyapa langit Cimahi. Meskipun tak hujan, Matahari tampaknya enggan muncul ke permukaan. Mungkin awan kelabu yang selalu menghalanginya. Cuaca mendung dan seringkali udara dingin yang menusuk tulang masuk tanpa ijin melalui celah-celah ventilasi rumah kami. Membuat suhu udara dalam rumah mungil ini lebih terasa seperti di dalam kulkas. Sprei dan selimut di tempat tidur kami saja terasa dingin. Tidur pun mesti menggunakan kaos kaki tambahan. Ah...aku ngga kuat dengan cuaca dingin yang terlampau ekstrim ini.

Hingga aku sempat membuat status di FB kalo aku ngga tahan dingin dan merasakan sakit di tulang kakiku. Dan aku mendapat resep minuman dari mba Endah, yang katanya dapat menghangatkan tubuh serta insyaAllah mengurangi rasa sakit di tulang kakiku. Minuman berasal dari jahe ini kebetulan merupakan minuman favoritku. Sayang sekali suamiku ngga suka jahe. Jadi aku hanya dapat menikmatinya seorang diri.

Madunya enak lho... Beli di teh Dian Ummu Zaid ^^

Aku jadi teringat saat pertama kali mengikuti acara gathering bersama keluarga yang diadakan oleh perusahaan tempat suamiku bekerja beberapa tahun lalu. Kami menginap di Hotel Lembang. Saat panitia mengurusi check in dan pembagian kamar, kami menunggu di lobby dan beberapa pelayan hotel memberi welcome drink yang terbuat dari jahe. Rasanya tak terlupakan. Minuman hangat campuran antara rasa pedas, manis, dan segar serta wangi itu membuat lidahku terkesan. Saat itu aku hampir menghabiskan tiga gelas. Hehehe...

Berdasarkan resep dari mba Endah, jahe cukup diparut dan dicampur dengan madu serta jeruk nipis. Karena aku pengen bikin banyak, aku menciptakan resep sendiri aja. Lagi-lagi mengarang...antara takaran dan cara pembuatannya...hehe. yang penting enak...

Ini dia resep dan cara yang aku lakukan.

Jahe, bawang merah dan kencur yang udah mulai tumbuh tunas.

Bahan:
1 rimpang jahe ukuran besar
3 sendok makan madu
1 sendok kismis
2 gelas air

Caranya:
Parut jahe yang sudah dibersihkan terlebih dahulu, lalu rebus bersama 2 gelas air hingga mendidih. Saat akan dihidangkan, masukkan kismis ke dalam gelas, seduh dengan air jahe yang telah disaring, beri madu. Minuman pun siap dihidangkan.

Selain berkhasiat menghangatkan tubuh, jahe juga bermanfaat bagi ibu hamil untuk mengatasi morning sickness yang mengganggu. Jahe dapat mengurangi rasa mual, kismis dapat menambah kalori, serta madu sudah sangat jelas sekali manfaatnya untuk stamina tubuh.

Selamat mencoba ya...^^

Amplop Dari Kertas Bekas

Kemarin aku sibuk bebenah rumah yang udah mirip kayak kapal pecah. Padahal sebelumnya sudah aku rapikan lho. Tapi tetep aja masih terlihat seperti gudang. Aku sadar, semua salahku. Aku hobby banget sih menumpuk beberapa barang bekas. Dan meskipun aku sudah memiliki rak buku, tapi rasannya selalu saja ngga pernah cukup. Pengen beli rak buku lagi...hehe. Ah, mungkin saatnya aku punya rumah yang ada perpustakaannya dan ruangan khusus buat nge-BENGKEL.

Di antara sudut ruangan di dalam rumahku, ada satu sudut yang selalu berantakan, yups...itu bengkel kreativitasku. Di sana ada banyak barang-barang bekas yang dibuang sayang. Salah satu barang yang senang aku kumpulkan adalah kertas bekas, entah itu kertas kado bekas pembungkus paketan dan bikin gift box, kertas bekas undangan, kertas dari box pembungkus makanan dan kosmetik, dan lain-lain.

Nah, supaya kertas itu ngga langsung dibuang, aku memperpanjang daya gunanya dengan menyulap mereka menjadi sesuatu yang lebih manfaat. Yang kepikiran sih, cuman bikin amplop...hehehe. Ini dia salah satu hasilnya...


Adakah kertas kado yang lebarnya tanggung seperti ini di rumah teman-teman? 


Jangan buru-buru dibuang ya. Kita bisa bikin amplop lucu dari serpihan kertas kado ini. Bikin amplop itu gampang banget teman. Aku punya cara cepat tanpa harus mengukur-ukur dengan penggaris. cukup sediakan pisau cutter, lem kertas, dan gunting.

Pertama-tama, sediakan selembar kertas dengan ukuran bebas. Jika amplop yang ingin dihasilkan berbentuk persegi panjang, kertas kado yang disiapkan baiknya berbentuk kotak. Namun jika ingin menghasilkan amplop berbentuk persegi,, siapkan kertas berbentuk persegi panjang.

Kemudian lipat menjadi dua bagian, dan lebihkan sekitar 0,5 cm untuk lipatan.


 Lipatan sisa kertas selebar 0,5 cm tadi seperti gambar di bawah ini. Kemudian lem dengan menggunakan lem kertas secukupnya (tipis-tipis).

Jika sudah di lem, hasilnya seperti ini.


Setelah itu kita gunting ujung-ujungnya seperti gambar di bawah ini.
 Kemudian lipat.
 Dengan menggunakan pisau cutter, potong salah satu bagian kertas yang dilipat tadi. Bagian lainnya dilipat dan dilem. Lakukan hal yang sama pada bagian ujung amplop, tapi ingat, untuk bagian atas, jangan di lem yaa ^^

Amplop pun sudah jadi, dan kita bisa menghiasnya dengan sesuka hati. Di bawah ini aku menggunakan kertas Kokoru untuk membuat bingkai semacam frame foto untuk menghias amplopnya. kalau teman-teman ngga punya kertas Kokoru, bisa juga dihias dengan kertas lainnya.

Ini dia amplop yang aku buat. Cepat kok prosesnya. dan ukurannya pun macam-macam.

Amplop ini bisa digunakan untuk tempat uang (angpao), bisa juga untuk membungkus kartu ucapan, Atau apapun fungsinya sesuai dengan keinginan kita. Oya bisa juga kita tuliskan sebuah puisi di secarik kertas dan kita sisipkan amplopnya dalam saku kemeja suami tercinta. Dijamin tambah lengket deh...^^

Selamat mencoba ya teman...

Rabu, 12 Februari 2014

BB Untuk Krucil

Udah ngga asing lagi di telinga, kalo sekarang para ortu bisa lebih gaul dan anteng sama maenan gadgetnya daripada mengasuh anak-anaknya. Waktu jaman Blackberry lagi nge-trend banget, hampir semua orang anteng BB'an. Mungkin kalo para krucil bisa menyalurkan aspirasinya, mereka pengen unjuk rasa supaya ortunya berhenti BB'an dan mulai menemani mereka bermain. Hahaha...lebayyy...

Namun, ada juga pemandangan sebaliknya. Di sebuah masjid, banyak emak-emak yang begitu semangat menimba ilmu agama meski membawa pasukan krucilnya yang masih balita, bahkan masih bayi. Namun tampaknya keinginan tuk menerima ilmu dengan baik dan untuk bisa FOKUS mendengarkan kajian ilmu tersebut rasanya sungguh bukan hal mudah. Konsentrasi mereka terpecah karena para krucil yang meminta perhatian atau memang anak-anak mereka sedang asyik-asyiknya mengeksplor ruangan dan lingkungan. Tak jarang ada beberapa krucil yang akhirnya menangis saat mereka sadar telah berjalan jauh dari ummi mereka. Beberapa emak pun sibuk mencari buah hatinya di keramaian masjid. Alhasil kedatangan mereka ke majelis ilmu hanya sekedar mengasuh krucil tanpa mendapati ilmu secara maksimal dari para asatidz.

Supaya krucilnya anteng, ada yang membawa mainan, makanan, dan minuman sendiri dari rumah. Tapi ada juga yang memberikan uang jajan dan membiarkan mereka jajan dan makan di luar masjid. Nah yang terakhir aku sebutkan ini, menurutku kurang baik. Selain mengajarkan boros, makanan yang mereka beli belum tentu bersih dan sehat. 

Setelah menyimak kondisi sekitar, aku pikir anak-anak juga mesti disibukkan dengan aktivitas yang bermanfaat, sementara emaknya menyimak kajian ilmu. Aktivitas yang sangat krucil gemari tentu saja BERMAIN. Memang itu kerjaan anak-anak kan...maeeeennn melulu...hehehe. Nah, sepertinya para krucil mesti dikasi BB juga lho..!!!

Tenang.... BB yang ini bukan Bau Badan yang bikin pusing atau Black Berry yang super mahal. BB yang aku maksud adalah Busy Book *hahah..ngarang. ^^ Iya, aku namakan Busy Book, karena aku pikir buku ini bisa bikin mereka sibuk bermain dengan mainannya yang berupa buku. Bukunya dijamin menyenangkan dan bikin anteng. Insya Allaah. 

Ini dia penampakan Busy Book yang Maryam buat... ^^

Mamakers bisa bikin sendiri bukunya di rumah loh. Mudah kok. Bikinnya dari kain flannel dan dengan modal bisa pegang jarum jahit, insyaAllah bukunya bisa dibikin. Kalo malas bikin, bisa pesen n beli di Maryam yah...hehehe...promosi. 
Ini isi Busy Book'nya...

Nah di atas itu Busy Book pertama yang aku bikin. Ide temanya dapat dari web luar negeri, silakan googling atau cari di Pinterest.com. Tadinya ngga sengaja aku ngobrol tentang jenis mainan yang pernah aku mainkan waktu kecil. Masih ingat mainan BP=BPan? Itu loh boneka kertas *BP=Bongkar Pasang* Rasanya sulit sekarang ditemukan mainan itu. Krucil lebih dikenalkan mainan tab dan games yang ada di laptop ortunya sih. Sayang banget mereka ngga mengalami keseruan permainan ini bersama teman-temannya, seperti kita dulu masih kecil. Ya iyalah, dulu mana ada tab dan laptop? Paling canggih, kita mainan gimbot atau tomodachi yang seperti miara ayam-ayaman itu loh...hehe. Inget ngga?

Bp-Bp'an itu merupakan mainan kesukaanku. Dulu aku sering memainkannya dengan teman-teman perempuan. Paling senang mengganti-ganti baju mereka. dan paling menyebalkan kalo kertasnya sobek diantara kepala dan badannya. kalo udah gitu..mewek deh sekenceng-kencengnya. Nanti kakakku teh Irma atau Ibuku akan menyambungnya dengan selotip. Sekarang alhamdulillah aku bisa bikin sendiri. Bahannya dari kain flannel, insyaAllah lebih awet. Lebih lucu juga...hehe. Hmm... kalo aku punya anak perempuan, kelak aku akan membuatkannya boneka ini. Bermain bersamanya...masyaAllah...membayangkannya saja udah seneng banget. Apalagi kalau doaku dikabulkan?? Rabbiii habliii minash shaalihiin.. Aamiin... Allahumma Aamiin...ihiks..ihuks...

Hmm...maap temen-temen...suamiku bentar lagi pulang. InsyaAllah aku pengen berbagi tutorialnya. Nanti aku kan kembali dengan tutorial membuat Busy Book ini. Selanjutnya busy book'nya bertemakan "Mini Map". Mainan khusus untuk anak laki-laki. Ta kumpulin dulu foto-fotonya..hehe.

Ini sedikit bocorannya:



Sekali lagi...ingin berdoa... "Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyatinaa qurrata 'ayuni waj'alnaa lil muttaqiina imaamaa" (QS. Al-Furqaan: 74)

Selasa, 11 Februari 2014

Burger dan Hotdog Abadi

Wah kangeeen...chit-chat di blohku ini. Alhamdulillaah ala kulli haal, beberapa waktu lalu aku dan suamiku saling bergantian sakit. Memang udara yang kurang mendukung ini bikin stamina tubuh bisa ambruk kalo ngga dijaga dengan baik.

Meski dalam kondisi kurang fit, karya mah jalan terus yaa. Alhamdulillaah selama baring di tempat tidur, aku masih bisa menelurkan beberapa karya rajutanku. Maklum, kalo lagi tepar di tempat tidur, hanya merajutlah pekerjaan yang ngga merepotkan. secara bisa dilakukan sambil tiduran. ^^

Ini adalah salah satu karyaku. Burger mainan yang terbuat dari rajutan. Saat merajutnya mungkin aku sedang merasa lapar... hehehe. Dan memang saat sakit kebayang makanan enak-enak. Pengen burger, kebab, pizza, donat...eh alhamdulillaah kesampean juga makan donat. Ada suami yang baik hati membelikan. Jadi tambah jatuh cinta deh. Jazaakallah khayran ya Abiw. Moga rejekimu diberi balasan dengan yang lebih baik, lebih barakah dan melimpah, aamiin...

Oya ini penampakan burgerku.

Burger siap dimainkan...*bukan dimakan yaa..hehe*

Dan ini sebelum disusun....
Cocok nih untuk main "Dadagangan" sama anak-anak ^^

Ada juga hot dog ndan pizzanya lho.


Lucu kan? Lihat ini suamiku jadi merasa lapar. Tapi karena lagi bokek dan gak bisa cari burger dan hot dog, jadinya aku buatin saja mie tek-tek. Hehe..ternyata lebih enak mie tek-tek, karena bisa dimakan langsung dan bikin perut kenyaaaaang....




Kamis, 23 Januari 2014

Lamunan Di Saat Hujan

Aku suka hujan, mendengar gemericiknya menenangkanku. Merasakan sejuknya tetesan air yang menyentuh telapak tanganku. Menikmati suasana mendungnya yang menenangkan. Namun aku tak begitu suka angin yang berhembus di saat hujan. Dinginnya menusuk tulang. Alhamdulillaah ala kulli haal. Segala puji bagiNYA atas segala hal.

Hujan membawaku pada beberapa lamunan panjang. Aku teringat, salah satu waktu terbaik memanjatkan doa adalah disaat hujan turun. Doa kita insyaAllah akan lebih dikabulkan. Kadang aku bingung dengan permohonanku, mungkin karena terlalu banyak doa yang ingin aku panjatkan. 

Selalunya dia yang selalu muncul pertama kali dalam ingatan saat aku ingin berdoa. Dia, lelaki yang baru tujuh tahun ini telah menemani hari-hari indah dan melukiskan berjuta warna di hatiku. Lelaki yang selalu membuatku merasakan jatuh cinta, yang kini telah menjadi separuh nafasku. Semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan, kesehatan, keselamatan, dan rizki terbaik untuknya.

Aku bersyukur karena Allah telah mempertemukanku dengannya. Seorang lelaki biasa yang sederhana, namun dia mampu membuat hidupku terasa sempurna. Darinya aku belajar banyak hal. Terutama tentang manhaj (cara memahami) agama, yaitu manhaj salafush shaalih. Kami belajar bersama, dan dengan penuh kesabaran dia mendidik dan membimbingku. Hingga kini aku dapat sedikit memahami agama ini dengan benar. Dia tak segan-segan mensupportku baik secara moril dan materil untuk mengikuti mahad atau mengikuti kajian ilmu syar'i. Ini merupakan hal yang sangat berharga yang tak ternilai. 

Alhamdulillaah pilihanku tepat dalam memilih qowwam. Dia baik dan penyayang. Aku pikir, bagaimana cara mama mendidiknya hingga dia tumbuh menjadi seorang lelaki yang berperangai dan berhati lembut seperti itu? Sayang, aku ngga bisa lagi berdiskusi dengan mama. Mama meninggal sekitar hampir tiga tahun lalu. Selama empat tahun menjadi menantunya, aku belum banyak berbakti. Kami juga belum banyak mengobrol, bercerita tentang anaknya yang telah menjadi suamiku. Padahal dari cerita mama aku dapat melihat sisi lain suamiku yang belum pernah aku ketahui sebelumnya. Aku suka menyimak cerita mama tentang suamiku itu. Rasanya ngga bosan meski telah mendengarnya berulang kali. Membicarakannya terus-menerus...hehe. Sekarang aku kehilangan teman bicara. Aku pun belum sempat mengucapkan "Jazaakillah khairan" untuk mama....karena sudah mendidik suamiku dengan baiknya.

Saat hujan....saat doa lebih mustajab. Semoga mama diterima amal ibadahnya oleh Allah. Ditempatkan di tempat terbaik di sisinya. 

Teringat pula ibu dan bapak...teriring doa "Rabbighfirlii wali waalidayya warhanhumaa kama robbayaani shaghiiraa..."




Rabu, 22 Januari 2014

Smashed Tofu ala Maryam

Sudah beberapa hari ini hujan hampir ngga berhenti turun membasahi bumi. Udara makin dingin hingga menusuk tulang. Kakiku sakit. Alhamdulillaah ala kulli haal. Di FB, ada temenku namanya mba Endah memberi resep minuman sederhana yang pengen aku buat. Minuman jahe hangat kesukaanku. Sayang banget aku lagi gak punya jahe. Adanya tahu..hehee...

Yah hasil hunting belanjaanku hari ini ada 5 potong tahu, setengah kilo labu siem, 2 buah jagung, dan beberapa bumbu seperti bawang dan cabai gendot. Rencananya hari ini mau bikin tahu goreng aja yang mudah, tumis labu siem dan jagung dibuat bubur.

Akhirnya di siang yang gelap dan dingin ini, aku mulai mampir di dapur kecilku. Rencana pertama mau goreng tahu. Tapi berhubung minyak goreng udah cekak, jadi aku mengubah rencana tuk memasak dengan cara ditumis aja. Eh tiba-tiba aku inget suamiku pernah bilang tahu penyet buatan bibi enak banget. Ya sudah aku coba bikin deh. Tapi kali ini resepnya ngarang aja.

Bawang merah dan bawang putih diiris-iris, cabe gendot juga dipotong dadu atau semaunya kita dah. Kalo udah, ditumis dengan 2sendok makan minyak goreng. Udah keluar aroma wangi lalu masukkan tahu. Bejek-bejek tahunya dengan spatula sampe hancur. Beri garam secukupnya, jangan kebanyakan karena ternyata tahu Cihanjuang ini udah asin. Tadi masakanku keasinan, jadi aku tambahkan kecap secukupnya.

Sudah jadi deh...

Fotonya menyusul ya...soale HPku lagi matot...hikssss...

Selasa, 07 Januari 2014

True Friend

Don't expecting me too much,
I'm just an ordinary one who's still learning.
Don't be disappoint if you see me as the truly i am. 
It's just me, who can do  lots of mistakes.



but i can tell you that i am ready to take care of my eyes, 
to see you for your true self, I will always see the best in you..

I'll keep my ears, 
will have them open to listen, to really hear what you are saying.

I'll keep my mouth to always tell you the truth and give my thoughts,
and to help talk through things if life gets messy.

I'll give you my shoulders, 
to give you the strength when you cant carry yourself,
will always let you lean on and cry on them.

I'll give you my arms,
will always offer hugs and make you feel comfortable 

I'll will give you my hands,
to hold you when you need a little guidance,
to help you get up when you may fall.

I'll keep my heart 
to love you for who you are
and will always have a place for you.

I'll take care of my feet,
to walk with you throughout your life,
to be the very best friend they can be.


8th January 2014,
@Dream Hill
"Thank you for being my friend...."