Sabtu, 30 November 2013

Membangun Sebuah Kerajaan

Tadinya tanggal 30 November sampe hari ini 1 Desember, saya pengen ikut belajar hadits dengan Ustadz Yahya Badrussalam di Bogor. Sembari ada niatan pengen kopdar juga sama teh Atin dan teh Novi kenalanku di FB. Semua sudah dipersiapkan. Qadarullah, suami gak bisa antar-antar dan ternyata budget'nya ngga memadai. Untuk menghiburku, suamiku yang baikhatiramahdantidaksombong membawaku ke sebuah seminar. Bandung Bootcamp, di Universitas Pendidikan Indonesia.

Saya pikir ini seminar apaaa...ternyata dalemnya ilmu buat jadi pengusaha. Hehehe. Cita-citaku dan keinginankku setelah terjerumus ke dalam pergaulan para business woman. Alhamdulillaah materi di awal seminar ini sangat menarik dan cukup memberi motivasi. Bincang-bincang sama beberapa pengusaha muda yang sudah mengalami banyak kisah hingga akhirnya menjadi seseorang yang lebih sukses. Bahkan ada pembicaranya yang mengaku dulunya saat bangkrut dia pernah mencoba melakkukan pembobolan ATM segala dan masuk penjara...hadeuuh...alhamdulillaah udah pada insaP...hehe.

Hanya saja, saya kurang setuju saat ada salah satu pembicara yang bilang bahwa ide itu ngga ada harganya SAMA SEKALI. Sama sekali ngga berharga? Ciyusss?? Mungkin benar "how to make the ideas become money" itu lebih berharga. Tapi tanpa sebuah ide, dia juga ngga bisa menghasilkan uang kan? Dan ini bertentangan dengan arti uang pada seminar "cring-cring" yang saya ikuti sebelumnya... yang justru mengatakan bahwa Uang itu hanyalah sebuah IDE! Yang jelas saya setuju dengan pembicara saat dia bilang bahwa "Ideas is nothing without ACTION"

Ada beberapa hal yang saya tangkap dalam seminar itu, dan dalam Catatan Sederhana ini akan saya tuliskan kembali.

Untuk memulai ide-ide kreatif kita menjadi sebuah bisnis, ada banyak sekali pertanyaan yang mesti kita jawab. Setelah muncul ide kreatif, kita bisa bertanya, "HOW we do it?". Bagaimana sistemnya, Siapa pangsa pasarnya? Dari mana kita mendapatkannya? Kapan waktu terbaik? Apa yang mesti dilakukan pertama kali? dan sebagainya.

Agar bisnis lebih langgeng, kita pun perlu memilih jenis bisnis apa yang akan kita jalani. Di bidang property kah? Di bidang digital market kah? Crafting? Cooking? Yang jelas, apapun pilihan bisnis kita, mulailah dari hal-hal yang paling kita sukai. Oh, seperti saya...I LOVE CRAFTING, maka terlahirlah Momet Gift seperti sekarang ini. Rempong tapi seneng...

Ada hal yang saya sangat garis bawahi saat seorang pembicara bertanya, "Apa niat bisnis anda?" dan niat ini akan menentukan tumbuh kembang bisnis dan usaha anda kedepannya. Jika bisnis anda berantakan, atau tak berkembang, mungkin ada yang salah dengan niat awal kita membangun bisnis ini. Dan memang, hal (yang dianggap) sederhana ini menjadi hal pokok dan mendasar dalam membangun sebuah Kerajaan Bisnis. Ibarat sebuah bangunan dengan fondasi yang kuat, begitulah bisnis dengan niat yang mulia akan lebih terjaga dan lebih mampu tuk berdiri kokoh.

Selain itu cara-cara berbisnis pun mesti kita pelajari dengan benar. Pembicara memang tak menjelaskan secara gamblang. Namun bagi saya, seorang muslim, penting sekali bagi kita mengetahui cara berbisnis ini agar kita lebih tau halal-haramnya, baik-buruknya perniagaan yang kita jalani, dan hal ini sangat menentukan keberkahan bisnis kita. Ini menyangkut rejeki yang akan kita makan juga kan... Kalau kita mendapatinya dengan cara yang tidak diridhai oleh Allah, bagaimana nasib kita jika ada daging yang tumbuh dari harta haram tersebut?? Na'udzubillaah min dzalik.

Sahabat, seperti halnya kita sebagai seorang individu membutuhkan teman seperjalanan yang shalih yang dapat saling mengingatkan, ada kalanya juga dalam berbisnis kita merasa kurang semangat. Karena itulah sebaiknya kita memiliki mentor dan komunitas tempat berkumpul bersama teman-teman yang melakukan bisnis. Agar memilihi usaha yang mapan, stabil dan berkembang, penting sekali menjaga passion, semangat dan komitmen kita. Dan jika masih menemukan diri kita tetap tidak semangat, mungkin ada dua kemungkinan: Kemungkinan ke-1 --> Udah menyerah, Kemungkinan ke-2 --> Udah puas dengan kondisi yang dimilikinya saat ini. Bagaimana pun, semoga kedua kemungkinan itu ngga sampai hinggap di diri kita. Semoga kita ngga cepat puas dengan apa yang kita capai hari ini. Sehingga kita dapat mencapai prestasi yang lebih baik lagi.

Pembicara juga menjelaskan pentingnya ilmu komunikasi. Dalam menjual sesuatu, kita membutuhkan komunikasi yang baik agar terjalin hubungan yang baik antara penjual dan pembeli. Bagi bisnis online terutama, komunikasi ini penting sebagai layanan customer service juga. Ini adalah salah satu kelemahan yang sering diabaikan. *jleb...jleb...jleb...banget di hatiku* Karena meski aku cerewet tapi kadang aku ngga pandai menyampaikan apa yang mestinya kusampaikan. Oh...par customer setiaku...maapkan aku yah!!!

Masih ada beberapa oleh-oleh dari Bandung Bootcamp yang pengen aku share, tapi skarang aku mesti siap-siap cari ilmu yang lain..hehe...udah dulu yah, nanti maryam lanjut lagi, insyaAllah.

Yang penting...Do the best!! Ganbatte...!!! Hamasah!!

1 Desember 2013
@istana Maryam
"Semoga Allah memberkahi usaha kita ini ya teman....!!!"





Kamis, 28 November 2013

Ucapan Tasbih (Subhaanallah)

Salahkah Ucapan Tasbih (Subhaanallah) Ketika Kagum/Takjub?

Alhamdulillah. Asshalaatu wassalaamu ‘ala nabiiyihi alkariim.

Beberapa tulisan di dunia maya menyebutkan kelirunya ungkapan “subhaanallah” ketika seseorang takjub atau kagum terhadap sesuatu. Benarkah pernyataan ini?

Salah satu ungkapan yang dilirihkan seorang muslim ketika takjub atau kagum terhadap sesuatu adalah ungkapan ‘subhaanallah’.

_______________
.::Berikut beberapa dalil

Dalil pertama:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,”

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau (سبحانك), maka peliharalah kami dari siksa neraka.”[1]

Segi pendalilan dalam ayat ini adalah terdapat tanda-tanda kebesaran Allah dalam penciptaan langit dan bumi beserta hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan di dalamnya. Lisan orang yang berakal menyenandungkan tasbih kepada Allah ketika melihat dan memikirkan tentang segala sesuatu yang Allah ciptakan.[2]

Mereka berkata, seperti dalam ayat di atas:

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau (سبحانك), maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Tentang ayat ini, Dr Muhammad ibn Ishaq berkata dalam kitabnya yang berjudul at-Tasbih fiy al-Kitab was Sunnah:

“Dalam ayat ini terdapat seruan kepada kamu muslimin untuk merenungi penciptaan dan bertasbih kepada Allah ketika takjub yang menandakan kebesaran dan keagungan Allah dan bahwasanya hanya Dialah illah yang berhak diibadahi dengan benar.”[3]

______
Dalil Kedua;

Allah membuka surat al-Israa’ dengan ungkapan tasbih:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”[4]

Ayat yang mengagumkan ini mengandung sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh siapapun kecuali Allah semata. Oleh sebab itu Allah membuka surat al-Israa’ dengan tasbih sebagai sebagai bentuk takjub terhadap mu’jizat yang menandakan kebesaran dan keagungan-Nya, kebenaran kenabian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beserta kedudukan beliau yang tingga di sisi Allah[5]

Sebagian ulama berkata:

Ungkapan “Subhaana (سبحان)” dalam ayat di atas adalah untuk “ta’ajjub (takjub/kagum)”[6]

_________
.::Kesimpulan:

1. Masih banyak nash yang lain mengindikasikan bahwa ungkapan “subhanallah” juga digunakan sebagai bentuk ta’ajjub. Begitu pula ungkapan para ulama dalam tema ini.

2. Tidak tepat jika menyalahkan orang yang mengungkapkan "subhanallah" ketika takjub/kagum.

3. Penggunaan ungkapan “subhanallah” digunakan atau diungkapkan pada banyak kondisi seperti penyucian terhadap Allah ketika melihat atau mendengar sesuatu yang tidak disenangi, kesalahan aqidah, ta’ajjub dan kondisi lain yang disebutkan para ulama.

4. Kami sangat menyarankan untuk membaca kitab at-Tasbih fiy al-Kitab was Sunnah wa ar-Raddu ‘ala Mafaahim al-Khathi’ah Fiyhi yang dikarang oleh Dr. Muhammad ibn Ishaq diterbitkan oleh Maktabah Daar al-Minhaaj, Riyadh. Kitab ini terdiri dari 2 jilid tebal mengulas panjang lebar tentang tasbih. Catatan sederhana ini banyak mengambil faidah dari kitab tersebut jilid 2.

Subhaanaka allahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta asytaghfiruka wa atuubu ilaika.

______
Fachrian Almer Akiera

Mataram, Lombok. Kamis Sore, 13 Rajab 1434 H/ 23 Mei 2013 M.

Diedit kembali pada Jum'at sore, 10 Ramadhan 1434 H.

________
Referensi:

1. Al-Qur-an digital dan terjemahannya
2. kitab at-Tasbih fiy al-Kitab was Sunnah wa ar-Raddu ‘ala Mafaahim al-Khathi’ah Fiyhi oleh Dr. Muhammad ibn Ishaq, jilid 2, diterbitkan oleh Maktabah Daar al-Minhaaj, Riyadh.

_____
End Notes:

[1] QS Ali Imraan: 190-191 
[2] Lihat kitab at-Tasbih fiy al-Kitab was Sunnah oleh Dr Muhammad ibn Ishaq, hal 32, jilid 2.
[3] Ibid, hal 33.
[4] QS al-Israa’: 1
[5] Lihat kitab at-Tasbih fiy al-Kitab was Sunnah, hal 33, jilid 2
[6] Lihat kitan al-Hujjah fiy Bayaani al-Muhajjah wa Syarhi ‘Aqiidati ‘Ahli as-Sunnah 1/511. Kami kutip dari kitab at-Tasbih fiy al-Kitab was Sunnah, hal 33, jilid 2

Seperti

takut...
sakit...
marah...
kesal...
sesal...

seperti bukan aku.
atau memang mungkin ini aku sesungguhnya?

sebuah borok...
membusuk...

bilakah kekuatan itu datang?
bergerak,
meski merangkak
menuju cahaya.

hujan...

mampukah menghapus sesal?

seperti bukan aku.
tak ingin mengakuinya
seperti bukan aku...

sakit....

Selasa, 26 November 2013

Tentang Sahabat

Setelah menuntut ilmu, belajar tentang TEORI ikhlas, sabar dan tawakal, serta teori-teori lainnya, maka Allah menyuguhkan  sebentuk ujian berupa masalah-masalah hidup agar kita terlatih dan dapat mengaplikasikannya pada kehidupan kita sehari-hari.

Jika ada yang membuatmu kesal, marah, sedih, galau, dan rasa-rasa lainnya... Ucapkanlah "TERIMAKASIH" karena mereka sudah membantu kita berlatih dan membuat materi pelajaran yang kita pelajari tak hanya jadi sekedar TEORI.

Meski mungkin, dalam setiap pembelajaran selalu ada resiko yang kita ambil. Entah berupa harta benda, waktu, bahkan perasaan kita sendiri. Ingatlah satu hal, bahwa tak pernah ada kesia-siaan dalam memperjuangkan ikhlas dan sabar. Terutama dalam proses "pembelajaran". Dan selalunya menahan amarah meski kita mampu dan memang "berhak" tuk marah, dengan alasan karena Allah, akan berbuah manis. 

Ambil pelajaran dari setiap peristiwa, hingga kita terhindar dari melakukan kesalahan yang sama. Jika ada yang menyakiti, keluarkanlah stok maaf dari hati. Namun jika disakiti beberapa kali oleh orang yang sama, pandanglah dia dengan rasa "kasihan", maafkanlah lagi, dengan catatan: hati-hati dan waspada jika bermuamalah dengannya.

Takkan terusik lautan luas karena lemparan batu seorang anak kecil


Untuk menyebut seseorang sebagai teman dan sahabat, memang membutuhkan waktu. Dan setiap ujian yang dilalui dapat membuat kita menyadari akan arti kehadiran satu sama lain dalam hidup masing-masing. Apakah hanya kenalan, teman, sahabat, atau lebih dari sekedar sahabat... Yang jelas, berteman dan bersahabatlah karena Allah, karena akan lebih kekal abadi. Dan kunci persahabatan yang menyenangkan adalah saling memahami dan menerima segala kekurangan dan kelebihan satu sama lain. Berawal dari ta'aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), ta'awun (saling tolong menolong) dan tingkatan tertinggi adalah itsar (saling mendahulukan) saat kita tak lagi mementingkan diri sendiri.

Catatan sederhana ini kutulis sebagai nasihat bagi diriku sendiri, agar aku dapat mengambil pelajaran darinya...
27 November 2013
@Kaki bukit impian 
"aku akan selalu jadi sahabatmu, meski tak terlihat...."








Sabtu, 23 November 2013

Simple Cooking: Puding Mangga Pake Cinta

Minggu yang galau...hehe. Matahari malu-malu meong menampakkan diri. Kadang cerah, kadang mendung. Abiw keliatan ngga bersemangat melakukan aktivitas outdoor, dan kayaknya dia kecapean banget. Ya sudah kubiarkan saja dia bersantai menikmati hari libur ini. Kalo aku sebenernya banyak agenda yang berhubungan dengan merajut. masih banyak peer yang mesti dikerjakan. Jadi Minggu ini ngga ada kata libur untukku.

Tapi ngeliat abiw diem aja, dan keliatan terkantuk-kantuk, aku jadi pengen bikin cemilan buat dia. Alhamdulillaah ada beberapa buah mangga yang kubeli kemarin pulang kajian, santan kara, dan agar-agar. Kayaknya bikin puding mangga bakalan seru juga.

Satu panci dari sebungkus agar-agar bisa jadi dua mangkuk nih...^^

Proses pembuatan puding juga ngga ribet. Lumayan cepet dan ngga menghabiskan banyak waktu. So, inilah resepnya:

Bahan-bahan
1 bungkus agar-agar
2 buah mangga harum manis ukuran kecil
4 gelas air
7 sendok makan gula pasir
1 sendok makan maizena
1 bungkus santan instant

Caranya:
Kupas mangga dan potong dadu, lalu susun di dalam mangkuk. Rebus semua bahan : agar-agar, air, gula pasir, hingga agak mendidih, lalu masukkan santan dan campuran maizena yang diseduh dengan sedikit air. Aduk hingga mendidih. Lalu siramkan dalam mangkuk atau cetakan yang sudah dibubuhi mangga. Diamkan hingga mengeras.

Kayaknya kalo ditambah fla susu enak, berhubung ngga ada, ya sudah cukup begini saja sudah enak..apalagi masaknya pake cinta...wkwkwkw....

Apapun aktivitasnya, moga saja hari Minggu ini menjadi hari yang menyenangkan, dan tetap full aktivitas yang bermanfaat ya..


24 November 2013
@Drim Hill

Jumat, 22 November 2013

Ma'had Udrussunnah, Mencari Bekal Ilmu Syar'i

Alhamdulillaah ngga terasa aku ikut belajar di Ma'had Udrussunnah sejak 5 Oktober 2013 lalu. Hampir enam mingguan ya, hingga saat ini? Ngga terasa besok udah mau ujian aja. Aku belom ngafalin materinya, catatanku agak acakadul. What's acakadul in English ya? hehehe.

ilmu Syar'i...ilmu jempolan...hehehe


Alhamdulillaah, aku bersyukur banget bisa ikutan ma'had ini. Padahal sejak awal aku agak merasa takut tuk ikut kajian ilmu syar'i ini. YUP...aku takut terlalu tua untuk belajar bersama murid-murid lainnya yang kebanyakan masih duduk di bangku kuliah. Aku takut otakku ngga nyampe tuk mempelajarinya. Aku takut ngga bisa memenuhi komitmen menghadirinya setiap sabtu seharian dari jam 10 pagi sampe jam 15.30 sore. Aku takut ngga punya temen, secara mereka masih muda belia. Dan ada banyak kecemasan yang ngga masuk akal lainnya yang hampir menggoyahkan azzamku tuk belajar.

Siapin bukunya...pulpennya...cemilannya...^^

Seperti biasa, Abiw, suamiku selalu jadi orang pertama yang memberi dukungan tuk belajar. Bahkan blio rela membiayai sekolah agama singkat ini dari uang gajinya. Abiw juga begitu semangat mengantarkanku setiap Sabtu pergi ke Ma'had yang terletak di jalan Jurang Bandung, tak lupa membelikan bekal berupa jajanan..hehehe. Perjalanan yang cukup jauh dari rumah kami di Cimahi. Dan Abiw yang baik hati ini juga rela kalau setiap Sabtu ngga dimasakin makanan selama seharian karena istrinya mesti menimba ilmu syar'i sejak pagi hingga petang. Dia juga dengan senang hati menghabiskan hampir seluruh waktunya di toko buku terdekat sembari menungguku belajar, dan kemudian menjemputku jika waktu pembelajaran berakhir. Di rumah, sering kali Abiw membantu muraja'ah pelajaran yang aku pelajari di Ma'had. Sikap Abiw yang begitu total mendukung aktivitasku sebagai seorang pembelajar ini membuatku lebih semangat. Dan aku bertekad tak akan menyiakan kesempatan ini. Aku akan belajar dengan baik.

Di Ma'had Udrussunnah ini, ada tiga materi yang kami pelajari yaitu Aqidah, Figh, dan bahasa Arab. MasyaAllah... hanya tiga materi saja? Sedikit memang, jika dibandingkan dengan pelajaran di sekolah. Namun ketiga ilmu syar'i ini sangat penting tuk dipelajari. Ketiga materi itu seperti tiga fondasi untuk bekal kami dalam menjalani hidup dan insyaAllah bekal tuk perjalanan ke kampung akhirat pula. Untukku lebih dari sekedar penting, tapi ini juga merupakan modal awal bekalku sebagai seorang ibu, insyaAllah kelak aku akan menjadi madrasah pertama dan utama bagi anak-anakku, insyaAllah-bi idznillaah....

Allahu Akbar..!!!!
Aku selalu terpesona dengan ilmu yang disampaikan asatidz (para guru-bentuk jamak dari ustadz ^^). Selama hidupku, aku belum pernah belajar agama dengan begitu ilmiyah. Setiap penjelasan materi dilengkapi dengan sumber yang jelas, baik rujukan kitab dan keterangan hadits'nya. Sang ustadz tak pernah menyampaikan suatu materi dengan hanya mengandalkan pemikirannya saja (ra'yu), tapi beliau menyampaikan berasarkan pemahaman para salafush shaalih. InsyaAllah dengan begitu materi menjadi lebih akurat. Suka juga sama cara penyampaiannya, Ustadz sering bikin olahraga otak dengan pertanyaan-pertanyaannya. Diskusi....aku suka itu...

Oya, dalam materi aqidah, kami mempelajari ilmu dasar Ushul Tsalatsah. Dengan materi tersebut kita dapat menyelami kembali tuk lebih mengenal Allah Ta'ala, mengenal Rasulullah shalallaahu 'alaihi wasallam, dan mengenal agama Islam ini lebih baik lagi. Terus terang saja, ilmu ini sudah kita pelajari sejak bangku sekolah dasar, namun ternyata banyak hal yang belum aku pahami dengan benar.

Dalam pelajaran fiqh, aku membayangkan akan mempelajari banyaaaaaakkk hal yang rumit seputar ibadah. namun disini sejak awal kami ternyata mempelajari tentang Sifat Shalat Nabi. Wah...wah...wah... mendasar sekali pelajaran ini. Aku pikir shlat sudah diajarkan sejak dulu oleh guru di sekolah dasar. Ternyata dalam pelajaran fiqh ini kami belajar lebih baik lagi tentang sifat shalat nabi. Seakan aku dibangunkan kembali tuk menelaah lagi apakah shalatku sudah betul apa belum? Lagi-lagi...banyak hal yang baru aku tau. Aku juga semakin terbuka wawasan tentang ikhtilaf gerakan-gerakan dalam shalat. Teringat dulu saat kuliah aku ditanya seorang teman "Maryam, kamu islam apa? kok saat tasyahud jari telunjukmu diam saja, ngga digerak-gerakkan???" Saat itu aku gak tau mesti menjawab apa. Oh ternyata.... setiap gerakan dalam shalat ada dalil pendukungnya, semuanya mesti ada dasarnya dan penjelasan ilmiyah mengapa kita melakukan gerakan seperti ini-itu. Dan ini penting dipelajari agar kita tak hanya menjalankan shalat dan menghindari taqlid dalam beribadah.

Nah yang terakhir adalah materi bahasa Arab. Ngga banyak yang bisa aku ceritakan. Bahasa arab memang penting dipelajari karena Al-Qur'an dan Hadits menggunakan bahasa Arab. Mempelajari bahasa arab berarti kita mempelajari petunjuk Allah. MasyaAllah, memang terasa tak mudah mempelajarinya, namun jika kita bersabar dalam mempelajarinya, insyaAllah banyak hikmah dan manfaatnya. Setidaknya tumbuhkan dulu kecintaan terhadap bahasa arab, kokohkan niat dan perkuat motivasi mempelajarinya, insyaAllah lebih mudah. Numpang curcol ah...bu ustadzaaah....kalo ngasih peer jangan susah2 dong...hihihi. Aku kesulitan mengikuti pelajaran ini..alhamdulillaah teman-temanku baik hati, mereka ngga susah dipintain tolong tuk menjelaskan kembali materi-materi itu.


Hahaha...permisiiii....ni ada emak-emak rempong mau ikutan belaajjjaaaarrr.... ^^

Alhamdulillaah, seneng banget belajar ilmu syar'i ini... moga saja barakah, bermanfaat...dan semoga dimudahkan dalam mempelajarinya. Tak ada kata terlambat tuk belajar. Man jadda wa jadda...hehehe.

Selasa, 19 November 2013

Baby Shoes And Us

Masih tentang baby shoes...

Newborn and for 12 months...^^


Kayaknya aku kesengsem semua hal yang berkaitan dengan bayi. MaasyaAllah, rasanya seperti jatuh cinta tuk kedua kalinya setelah jatuh cinta dan membangunnya bersama Abiw. (prikitiiieeewww...pagi-pagi dah ngegombal aja...hahahaha...)

Setelah membuat topi dan baby shoes pesanan mba Sri, kok aku merasa sayaaaaang banget tuk menjualnya. Secara gitu loh, saat aku merajutnya, aku TOTAL banget. Sambil membisiki dzikir di sela-selanya (daripada ngelamun), sambil membayangkan wajah princess ciliknya mba Sri lagi senyum, pokoknya aku ngerjain SENENG ATI..daahhh...

Rose Baby Hat by Maryam


Apalagi kalo pas merajutnya di luar rumah lagi hujan deras...tak henti membisik "Rabbii hablii minash shaalihiin"...Ya Allah...anugrahkan pada kami keturunan dari golongan hambaMU yang shalih...aamiin...Allahumma Aamiin. 

Kapan yah, bisa buat baby shoes buat anakku sendiri? Kata-kata abiw selalu menghiburku, saat dia memujiku bahwa aku lebih dari pantas tuk jadi seorang ibu. Karena meski belum punya anak, rasa kasih sayangku telah tumbuh tuk mencintai anak-anak lainnya.. Abiw mengingatkanku pada kisah inspiratif ibunda ummul mukminin Aisyah Radhiyallaahu anha, yang Allah takdirkan tak memiliki anak, namun blio sudah berhasil mencetak generasi yang paling gemilang sepanjang sejarah..generasi yang kemudian menjadi ulama-ulama salafush shalih yang berjuang menegakkan kalimat tauhid di muka bumi ini. 

Thai Inooy...moga jadi anak shalih ya nak...^^

Wah, kalo mendengar abiw ngomong begitu, hati ini sedikit lebih baik. Yup, anak merupakan amanah dari Allah. Jika kita tak menjaga mereka dengan baik, malah akan menjadi fitnah/ujian bagi kedua orang tuanya dan ummat pada umumnya. Anak bukanlah syarat tuk masuk syurga. Bukan pula tolak ukur kebahagiaan bagi mereka yang telah membangun rumah tangga. Ada dan tiadanya mereka merupakan tanda-tanda kebesaran Allah... tergantung dari mana kita memandang dan bagaimana kita mensikapinya.

Namun sepanjang nafas ini masih ada, sebuah harapan tuk memiliki qurrata'ayun selalu ada. Asalkan jangan lepas dan bosan tuk menyisipkan doa itu dalam setiap sujud panjang kita. Tak ada yang dapat menolak segala sesuatu yang telah Allah takdirkan padanya..Dan Allah Maha Tau yang terbaik bagi hamba-hambanya.


20 November 2013 @Drim Hill Palace








Minggu, 17 November 2013

Baby Shoes Pertamaku Dengan Sol Busa

Sebelum tidur, pengen banget nulis sesuatu...tentang apa yah? Oh ya, aku mau cerita tentang sepatu rajut yang baru aku buat. Ini lain dengan sepatu rajut yang biasanya aku buat. Solnya lebih tebal dan memakai busa. Pembuatannya agak ribet tapi hasilnya lebih memuaskan.

Dengan Pita Pink Cantik ^^

Teknik pembuatan sepatunya sama aja dengan sepatu biasanya. Bikin sol, lalu merajut bagian pinggirnya. Hanya saja pembuatan sepatu kali ini aku membuat 4 sol. Jadi untuk membuat sebelah sepatu aku menggabungkan 2 sol dan menyisipkan busa ke dalamnya.

Bagian bawahnya pink


Untuk polanya, silakan googling saja dengan kata kunci "free baby shoes pattern" insyaAllah nanti keluar banyak pola gratis yang muncul.

Oya, waktu membuat sol ini, lebihkan satu sentimeter untuk menjahit bagian pinggirnya. Aku melakukan kesalahan fatal. sudah diukur panjang sol 10 cm, tapi hasil yang didapat hanya 9cm. Alhamdulillaah dari kesalahan ini aku mendapat banyak pembelajaran.

kecil amat yak...buat new born siy...


Hmm....yang penting: SEMANGAATTT... ^^


Kamis, 14 November 2013

Maryam Lagi Belajar Pola: Baby Boy Hat

Pesanan Ummu Yusuf

Alhamdulillaah, akhirnya jadi juga topi pesanan Ummu Yusuf. Setelah menggalau beberapa lama dengan pola topi yang belakangan aku tau itu namanya Cluster Hat. Beberapa kali coba gagal mulu. Aku mungkin kurang pintar berhitung, membaca pola, dan sedikit KONYOL. Yap, konyol banget karena sebetulnya aku sudah beberapa kali membuat topi serupa seperti ini tapi setiap mengulangnya, pasti riweuh lagi sama pola. Kekonyolan yang berawal dari rasa malas dalam menulis pola. Lha? gimana mau nulis pola, membaca pola saja aku sulit, dan sepertinyaa...teman-teman malu main denganku...*hahaha...jadi meleset ke iklan jaman dulu--->kalo temen-temen pembaca lahir dan mengalami masa kanak-kanak di era tahun 80'an kayaknya tau deh iklan layanan masyarakat ini...*

Back to my crochet project...

Kalo ngga salah pola topi ini aku dapatkan secara gratis di inet, sayang aku lupa menyimpan link'nya. Tapi ada topi yang udah jadi sebelumnya dan aku akhirnya mencontek dari pola topi terdahulu dengan cara menghitung langsung satu-satu dan meneliti topinya. Untunglah topinya lom aku kirim sama pelangganku..hihi...*maap yah Mba Ayu...jaketnya lom kelar*

Pesanan Mba Ayu


Biar ngga rempong, dan sekalian mau belajar nulis pola, jadi maryam coba tulisin deh polanya di sini. Mudah-mudahan dimengertos :D


  1. Dalam magic ring: ch 3, dc 15
  2. ch 3, dalam setiap stitch: *1 dc, ch** ulangi 15 kali
  3. ch 3, dc, ch1, lalu dalam setiap space berikutnya (lubang yang terbentuk oleh ch): *2dc, ch1** ulangi 15 kali.
  4. ch 3, 2 dc, ch1, lalu dalam setiap space berikutnya (lubang yang terbentuk oleh ch): *3dc, ch1** ulangi 15 kali. 
  5. ch 3, 2 dc, ch1, *lalu dalam space berikutnya: 3dc, ch1, 3dc, ch1. lalu dalam 3 space berikutnya: 3dc, ch1** ulangi 4kali, lalu dalam space berikutnya: 3dc, ch1, 3dc,  lalu dalam space terakhir: 3dc, ch1
  6. ch 3, 2 dc, ch1,  lalu dalam 2 space berikutnya: 3dc, ch1, *lalu dalam space berikutnya: 3dc, ch1, 3dc, ch1. lalu dalam 4 space berikutnya: 3dc, ch1** ulangi 4kali, lalu dalam space berikutnya: 3dc, ch1, 3dc,  lalu dalam space terakhir: 3dc, ch1
  7. ch 3, 2 dc, ch1, *3dc, ch1** ulangi 23 kali
  8. ch 3, 2 dc, ch1,  lalu dalam 3 space berikutnya: 3dc, ch1, *lalu dalam space berikutnya: 3dc, ch1, 3dc, ch1. lalu dalam 5 space berikutnya: 3dc, ch1** ulangi 4kali, lalu dalam space berikutnya: 3dc, ch1, 3dc,  lalu dalam space terakhir: 3dc, ch1
  9. ch 3, 2 dc, ch1, *3dc, ch1** ulangi 27 kali
  10. ch 3, 2 dc, ch1, *3dc, ch1** ulangi 27 kali
  11. ch 3, 2 dc, ch1,  lalu dalam 4 space berikutnya: 3dc, ch1, *lalu dalam space berikutnya: 3dc, ch1, 3dc, ch1. lalu dalam 6 space berikutnya: 3dc, ch1** ulangi 4kali, lalu dalam space berikutnya: 3dc, ch1, 3dc,  lalu dalam space terakhir: 3dc, ch1
  12. ch 3, 2 dc, ch1, *3dc, ch1** ulangi 31 kali
  13. lakukan hal yang sama sampe row ke 19
Lalu 6 row berikutnya pakai single crochet.

Untuk aplikasinya: gambar skuter, aku ngga yakin bisa jelasin dengan baik. soale banyak ganti warna. Hmm...tapi aku coba deh.

Langkah pertama: bikin ban atau Roda ke-1 (bagian depan)
  1. Dalam magic ring, buat 5 sc pakai benang biru muda, lalu ganti warna dengan biru tua, lakukan 5 sc lagi terus slip stitch. (10sc)
  2. ganti warna hitam: ch1, lalu 2sc dalam setiap lubang, lakukan 5 kali, ganti warna dengan biru tua lagi, dan lalukan hal yang sama: 2sc dalam 5 lubang terakhir. (20sc)
  3. ch 1, balik, 
  4. hadauuu....aye pusing....kumahanya ieu teh?? dipending dulu dah kalo pola skuternya mah...maap yah ^^ kalo kepala saya udah ngga ngebul nanti saya nulis lagi disini deh...insyaAllah..
Maaf sodara-sodara....kepalaku mendadak pusing...hahaha...mau istirahat dulu. Lieur gening bikin pola teh? Uyuhan itu penulis buku Crochet yah...masyaAllah...!!! Sigana palalinter CALISTUNG..!!! ^^

Ah jadi inget nilai matematika aku waktu SMA sempet doremi gitu deehhh. Padahal di SD dan SMP, matematika saya nyaris sempurna, 9-10 nilainya. Cita-cita juga pernah pengen jadi guru matematika, tapi malah nyasar ke jurusan bahasa linggis. Ah...disyukuri wae atuuhh... saya bisa belajar merajut oge berbekal bahasa linggis kan... InsyaAllah barakah lah... Hatur nuhun ka Ibu sareng Bapak, anu tos nguliahkeun sim kuring di Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Alhamdulillaah bekel ilmu na kaangge pisan...
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, serta berilah rahmat kepada keduanya, sebagaimana mereka mendidikku di waktu kecil.”

Sabtu, 09 November 2013

Kejar Maryam eps.1

Mampir bentar di istana Maryam ah. Padahal hati dan pikiran kalut sama pesanan rajutan yang agak sedikit bandel. Yups, aku lagi ngerjain proyek baby wear. masya Allah, bikin ketar-ketir cos aku yang tergolong perfeksionis mengenai pola dan hitungan. Sudah 20 kali lebih aku merajut dan membongkar jaket itu... Rasanya pengen nangis, soale hitungan yang aku dapat dari pola gratis di internet ternyata ngga sesuai harapan. Alhasil aku mesti bikin sndiri hitunganku.

Bandel amat sih? Apa otakku lagi lemot yah? kok lom kepikiran salahnya dimana? mana udah malu sama pelangganku, soale udah mau sebulanan ini proyek kok lom kelar juga. Hayyyaaah...pengen nyerah, tapi aku pikir...tinggal dikiiittt lagiiii....tangguuunggg.... dan memang aku masih semangat kok. Meski kmarin smpet didera banyak halangan dan rintangan, mule sakit gigi sampe problem yang kuhadapi di rumah. Belom lagi PR numpuk, cucian, dan semua hal kerjaan RT.

buku rajut aseli Jepun yg pertama kali aku beli di gramedia..^^

Alhamdulillaah suamiku selalu mensupport dan menghiburku kalo lagi sedih. Malu rasanya saat melihat rumah bak sarang laba-laba....semua dan dimana-mana benang... Dan aku sering ngga sempet masak pula. Suamiku mesti makan makanan luar yang kurang sehat. Perutnya makin endut hampir membulat sempurna. Itu karena makanan yg kurang sehat. Beberapa bulan lalu dia padahal udah langsing, perutnya udah mau two pack, makan sayur dan beras merah organik. Minyak goreng dihindari...ah pokoknya terasa sehaddd..tapi itu beberapa bulan lalu... :'(

Yups...maluuu banget sama suami, tugasku sering dibackup'nya. Meski memang dalam RT kami ngga ada istilahnya "tugas emak" yang mana, "tugas abah" yang mana...tapi teteeep...ibu RT dapet pahala sedekah kan dari tenaganya mengurus rumah...akan tetapi, hampir sebulan ini...aku membiarkan suamiku mendapat dobel pahala, selain jihad keluar rumah mencari ma'isyah juga membantu kerjaan istri di rumah.

Istrinya dibiarin maenan benang sehariaaan....ih masyaAllah suamiku baek banget yak?

Kalo kek gini... aku jadi inget lagi sama kajian ustadz Abu Haidar duluuu...tentang "Hak dan Kewajiban Suami Istri". hoeeee...

Satu-satunya yang dikomplenin suamiku adalah: "Ummi...akhir-akhir ini daya bacanya menurun...kok jarang keliatan baca buku???" *gubraks...
"ummi baca kok...setiap hari belajar bacaaaaaaaaaaaa.....: BACA POLA CROCHET...biw!!!!"



Selasa, 05 November 2013

Emak-Emak Galau: Bibir Jollie

Lagi galau buuu??? Senyum kagak, semangat kagak, bahagia kagak juga. Yang dirasa, sepertinya semua hal yang bernada mellow dan sendu (SENDU-nya bukan SENeng DUit loh yah). Lantunan lagu Afgan sayup terdengar dari celah pintu rumah tetangga menambah suasana hati menjadi begitu mendung, meski di luar sana mentari tersenyum cerah.

Sebenernya aku udah memutuskan untuk tidak medengarkan musik sejak tau bahwa musik itu HARAM. Widih, ngeri amadd yaks. Kok kesannya saklek banget. Cuman musik kok, kan ngga apa-apa? itu juga yang ada dalam pikiranku sebelumnya. Setelah membaca sebuah hadits shahih Bukhari, maka kesukaanku mendengar musik mesti dihentikan. Apa sih yang ngga buat Allah dan RasulNYA? cuman ninggalin musik gitu loh, masih jauh dah kalo disuruh jihad ke Suriah mah.

Dari Abu Malik Al-Asy’ari radhiallahu anhu bahwa dia mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لَيَكُوْنَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوامٌ يَسْتَحِلُّوْنَ الْحِرَ وَالْحَرِيْرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعازِفَ
“Kelak akan ada sekelompok kaum dari umatku yang akan menghalalkan zina, kain sutra (bagi lelaki), khamar, dan alat-alat musik.” (HR. Al-Bukhari no. 5590)

Dan di dalam Al-Qur'an surat Luqman ayat 6, Allah berfirman:

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَن سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ
“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna sehingga dia menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan.” (QS. Luqman: 6)

Abdullah Bin Mas'ud menafsirkan "perkataan yang tak berguna", "Dia -demi Allah- adalah nyanyian." Dalam riwayat lain beliau berkata, "Itu adalah nyanyian, demi yang yak ada sembahan yang berhak selain-NYA," dan beliau mengulanginya sebanyak tiga kali.

MasyaAllah, begitu seriusnya perkara musik ini hingga blio menyebut sumpah atas nama Allah sebanyak tiga kali. Yah, begitulah kira-kira yang aku baca tentang musik, selebihnya aku ngga akan menulis tentang itu. Back to my point tentang kegalauan yang sedang melanda emak-emak yang belom ada yang manggil "emaak" ini. 

Huum, pagi ini berasa galau banget, serba ngga enak hati. Padahal masih banyak nikmat yang mesti disyukuri. Masih punya tempat berlindung, masih punya makanan, masih dibantuin suami cuci-cuci dan bersih-bersih, masih punya temen yang smpet SMS nanya kabar, masih banyaaak hal indah lainnya. Tapi kenapa masih berasa sedih aja?

Waduh, pas ditulisin ternyata aku beruntung banget yah...masih dikasih nikmat buanyaaak. Kok, kayaknya udah agak enakan, entah bagaimana agak berkurang galaunya...hehe. Kalo gitu aku analisis aja deh, kenapa perasaan galau itu muncul. *cek tanggal, bisi masanya PMS...owh...belom ternyata*

Aku mau jujur deh, kegalauanku ini berawal dari bibirku yang bengkak ternyata. Pedih rasanya. Itu gara-gara seminggu lalu cabut gigi, kayaknya kena troma alat dokter. Aku berasa marah, dan kayaknya belom maafin dan mengikhlaskan apa yang terjadi dengan bibirku. Memang pada awalnya si beib bilang, bibir bengkaknya seksieh mirip Angelina Jollie.. merah merona dan tebal... Tapi kalo di hari berikutnya jadi hitam dan kulitnya menebal, udah ngga seksieh lagi nih. Yang ada kayak Angelina Jontor. Yang mengganggu sangat adalah rasa pedihnya itu. Aku ga bisa minum dan makan dengan nyaman, ngga bisa senyum pula. Sekalinya senyum, bibir ini kulitnya ketarik dan retak, alhasil nambah PERIH. Kemarin waktu si beib libur, dah gak tau malu dah, aku menangis sejadinya... Tapi dipikir-pikir ngapain mewek yah? abis nangis bombay, bibirnya ngga makin baik kok.

"Laa basa thahuurun insyaAllah"

Kalimat pelipur lara. Gak apa-apa, insyaAllah jadi penggugur dosa. Hah... DOSA? beuuugh... kalo memang ini penggugur dosa, sabar yah! Daripada diazabnya nanti di akhirat, lebih BEDIH (saking pedihnya gak pake P lagi dah). Ya Allah, iya jadi inget dosa. Baru aja kemaren ikut kajian Ustadz Muhammad Nuzul Fikri tentang Bahaya Lisan, di masjid Habiburrahman PT. DI Bandung. Dan memang dosa lisan ini jarang banget terasa. Istilahnya, kalo kita jalan kaki bareng sahabat, sambil ngobrol. Abis jalan jauuuh, berkilo meter suatu saat pasti kakinya terasa sakit, tapi kenapa mulutnya ngga pegel pas ngomong terus yah? Nah itulah, beda sama mobil, mulut ngga ada rem'nya. Selama ada temen, apalagi membicarakan hal yang asik (baca: seringnya ngemengin orang) pasti jadi ga terasa deh, tau-tau yang diobrolin udah layak jadi dibikin sebuah novel. Hahaha...lebay..

Iya, banyak bicara itu punya resiko tinggi untuk keseleo lidah yang berakhir ngemengin orang. Mending kalo yang diomongin itu hal baiknya, kalo yang dibicarain adalah hal buruk, bisa-bisa kita jatuh pada ghibbah, kalo yang dibicarainnya hal-hal bohong, bisa jadi malah FITNAH. Padahal ghibah or menggunjing itu sudah ada peringatannya dalam Kitab tuntunan hidup kita: Al-Qur'an loh, 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah menggibah (menggunjing)  sebagian yang  lain. Sukakah salah seorang diantara kamu  memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih.” [Al Hujurat ayat 12]

Emang mau makan daging sodaranya sendiri??? makan ayam tiren aja udah ogah kan? Bayangin, ini makan bangkai, eh bangkainya sodara kita pula? naudzubillaah... >.<

Dan diantara yang sering tak terasa adalah, saat kita ngga menjaga lisan kita pada teman terdekat kita, yaitu suami (silakan tambahin anak-anak juga yah, bagi yang udah punya anak). Wanita itu banyak yang menjadi bahan bakar neraka karena lisannya yang kufur terhadap suami. Hayo ngaku..!!! seberapa sering kita menyinggung hati suami... (nunjuk idung sendiri)

Iya deh ngaku...betapa banyak dosa yang keluar dari lisanku. Dan parahnya ngga terasa bersalah saat mengucapkannya. Iya deh ngakuuuu.... banyak orang yang hatinya tersakiti saat aku berbicara, berucap, bercerita, atau bahkan dalam diamnya (baca: cemberut).

Kali ini dengan sepenuh hati, aku mau bilang: MAAF.... maafkan aku ya teman, jika lisanku telah menzalimi dan menyakitimu...
Astaghfirullahal adziim....Ya Allah, ampuni dosa-dosa lisanku...

Apa Bunyinya? Cring...criiiing...

Itulah kesenangan yang kami ciptakan saat memasukkan lembaran rupiah beserta recehannya ke dalam enam toples kesayangan kami. Mungkin temen-temen bertanya-tanya, Maryam ngomongin apa sih? Salah makan kali ya? Hehe..tenaaang, Maryam bukannya lagi ngigo atau galau. Dia cuman lagi ngomongin jurus baru mengelola keuangan rumah tangga yang baru saja diajarkan oleh Master Sifu Widi, sekaligus kekasihnya.

Kalo dulu, Maryam menggunakan sisten Dapet-Debet-Kredit-Saldo-Keterangan. Jadi kalo Master Sifu gajian, Maryam hanya nulis pemasukan dan pengeluaran aja tanpa ada planning dan acara-acara lainnya. Alhasil, kadang pengeluaran ngga terkendali sedangkan pemasukan yaaa cuman dari satu-satunya sumber: dompet Master Sifu dowang. Dan jika terjadi kasus lebih besar pasak dari tiang, maka dapat diartikan pula sebagai bencana keuangan negara, alias defisit.

Nah, biar lebih jelas, duit kita pada lari kemana, Master Sifu mengajarkan sebuah jurus jitu. Meski jurus ini keberhasilannya tetep berada di tangan kita juga. Yang jelas dengan sistem keuangan yang diajarkan Master Sifu, ada beberapa hikmah dan pelajaran penting lainnya, seperti misalnya: "Melatih mental kaya". Dan yang terpenting adalah menanamkan pemikiran bahwa kita yang semestinya mengikuti gaya hidup berdasarkan kondisi keuangan kita, bukannya kita yang memaksakan diri mengikuti gaya hidup tertentu hingga kita mesti pinjam dan utang sana-sini. Oh...noo...tidak, jangan sampai kita berhutang untuk sesuatu yang ngga penting ya teman. Karena hutang itu merupakan belenggu kebebasan di dunia dan di akhirat. Mengapa? Karena selama kita berutang, diri kita berada di bawah kekuasaan seseorang. Dan jika kita ternyata dipanggil Sang Maha Kuasa, maka utang itu akan menjadi benteng dan jembatan yang menghalangi kita untuk masuk surga. Hatta...bahkan seseorang yang mati berjihad karena Allah, lalu dia masuk surga tanpa hisab, jika dia masih memiliki hutang, maka kesenangannya itu (masuk syurga..!!) mesti ditangguhkan hingga ada seseorang yang mau menjamin dan melunasi hutangnya.

Jurus ini membutuhkan konsistensi dan komitmen tinggi pelakunya. Jadi kalo anda ngga punya kemampuan dan keberanian untuk berubah, secanggih apapun ilmu yang anda terima, sepintar apapun guru anda, maka hasilnya akan tetap NOL, alias sia-sia. Kalau anda menyanggupi untuk berubah, dan memiliki keinginan besar tuk memperbaiki manajemen keuangan anda, silakan baca lebih lanjut artikel saya ini yah, dam mari bersama-sama kita berubah menjadi orang yang lebih baik dan bahagia.. kalo ngga mau ikut aturan, silakan klik tanda silang merah di sebelah kanan atas untuk menutup blog ini. *haha...galak euy*

Oke, pertama-tama, kita akan membutuhkan enam toples transparan yang nantinya akan kita pergunakan untuk "rumah" uang kita. Selain itu kita butuh selembar kertas, pulpen, dan kalkulator untuk memudahkan proses berhitung. Oya jangan lupa selotip, pulpen or spidol aneka warna, dan kertas warna ukuran kecil untuk menghias. *Selalu ada sentuhan artistik dong, biar toplesnya indah dan bikin kita makin semangat* Sudah siap mencatat, berhitung, dan menghias bersama Maryam?

yang Charity ngga pakai toples..saya masukin ke kotak aja.

Siip...

Sekarang kita ambil selembar kertas untuk menulis materi gambaran awalnya. Silakan tuliskan jumlah penghasilan yang teman-teman terima setiap bulannya. Lalu tanya hati nurani anda sendiri. "Apakah uang saya bersisa di akhir bulan?" Saya yakin, berapapun uang yang anda terima, baik itu cukup, besar, atau bahkan lebih, tidak akan bersisa hingga akhir bulan malah seringnya kurang. Betul kan? Heran? Iya, memang begitu sikap dasar manusia. Semakin besar penghasilan, maka tuntutan kebutuhan akan meningkat juga. Jadi berapapun penghasilan kita, sudah pasti HABIS. Oleh karena itu, MARI KITA HABISKAN SAJA PENGHASILAN kita. Eit, tunggu dulu, mari kita habiskan dengan CARA yang CERDAS dan CERMAT...oke, grup A, coba dulu belnya!!!??? hihihi...

Temen-temen sekalian, seperti yang sudah Maryam bilang di awal, ada enam toples yang akan kita pergunakan. Nah yang pertama, adalah FFA atau Financial Freedom Account. Istilahnya ini adalah toples tabungan kita. Saat menerima pemasukan, toples inilah yang mesti kita isi pertama kali. Bagi kita yang bukan merupakan pegawai pemerintah (baca: PNS) kan ngga ada istilahnya uang dan dana pensiun. Jadi sangat penting sekali bagi kita tuk memiliki akun berisi dana masa depan ini. Besarannya adalah 10% dari jumlah gaji atau pemasukan uang yang kita terima. Aturannya: uang yang masuk ke toples ini TIDAK BOLEH DIAMBIL dengan alasan apapun, KECUALI untuk membeli "angsa emas" atau membuka usaha seperti franchise atau membuka perusahaan sendiri yang nantinya akan menghasilkan uang untuk kita. Tapi kalo misalnya ada uang sisa belanja, berapapun itu, boleh masuk toples ini. Silakan hias toples ini dengan sesuatu yang unik, yang dapat mengingatkan kita, bahwa uang yang masuk sini ngga bisa keluar lagi. Kalo saya sendiri, cukup membedakan warna toplesnya aja dengan toples merah.

Yang ke dua adalah toples Education (kita singkat EDU aja ya). Ini termasuk dua toples utama yang terpenting setelah FAA. Besarannya sama, 10% dari pendapatan kita. Dana pendidikan atau EDUkasi ini tentunya untuk meningkatkan kualitas diri sebagai karyawan, sebagai pengusaha, atau sebagai ibu rumah tangga pun kita perlu juga pendidikan. Alokasi dana ini dapat kita pergunakan untuk mengikuti training, seminar, atau membeli buku-buku. Jadi jangan sampai pelit untuk membeli ilmu ya... Karena ilmu itu penting sekali untuk mengubah pola-pikir kita. Bahkan seorang bijak pernah berkata, kebutuhan diri akan ilmu itu lebih besar daripada kebutuhan kita akan makanan. Masya Allah, ilmu itu betul-betul penting banget dah... mau masuk surga aja mesti punya ilmu kan? Makanya, semangat terus jadi pembelajar sejati ya..!!!

Yang ke tiga adalah toples Long term Spending Account (LSA). Merupakan pembelanjaan jangka panjang. Besarannya juga sama, 10% dari pendapatan. LSA ini nantinya akan kita gunakan untuk membeli kebutuhan jangka panjang yang harganya tinggi, dan mungkin kita butuh waktu untuk mencicilnya. Misalnya: rumah, kendaraan seperti mobil dan motor. Kalo saya, pengen mesin jahit itu loh yg segala bisa, harganya sekitar 4 jutaan. (haha...sapa yang nanya? eh tapi gpp kali aja ada yang mau ngasi kredit ringan...) Menurut Maryam, tentuin aja deh apa yang mau kita beli. Supaya fokus juga. Kalo kita ga punya planning mau beli apa dengan uang LSA ini nanti malah kepake sama yang lain yang bukan peruntukannya. Kacau kan?

Yang ke empat, toples Self Actualization Account (SAA). Besarannya sama, 10% dari pendapatan. Memang buat emak-emak yang banyak skala prioritas, toples ini terkesan ngga berarti banget. Apalagi saya yang ngga doyan jalan-jalan..hehe. SAA ini merupakan toples untuk "Happy Time" kalo menurut saya. Karena SAA ini hanya boleh dipergunakan untuk rekreasi. Tapi bukan sembarang rekreasi loh. Dana ini dimanfaatkan untuk melatih mental kaya. Kan untuk menjadi kaya, kita mesti punya mental kaya. Jangan sampai duit dah banyak tapi tetep pelit sama diri dan keluarga sendiri. Sampai-sampai kebutuhan leisure kita kesampingkan. Silakan tentukan uang ini mau dipakai untuk apa, catat dalam secarik kertas agar fokus. Kalau target anda agak membutuhkan dana yang banyak, ngga ada salahnya mengumpulkan dana SAA ini hingga mencapai target tuk berlibur bersama keluarga ke tempat-tempat wisata. Jika kita, emak-emak yang punya penghasilan sndiri atau masi single, bisa menggunakan dana ini misalnya pergi untuk perawatan di salon spa yang bonafid lho. atau mau nongkrong sambil ngorong di starbuck juga sah-sah aja..hehe.. Sekali lagi teman, KAYA atau miskin itu MENTAL. Ada yang banyak duit tapi peliiitt minta ampun, yah..berarti dia masi dikatakan banyak duit tapi bukan kaya loh ya.. sekarang paham kan bedanya??

Toples yang ke lima adalah Charity (CHAR). Toples ini besarannya 5% saja. Sebetulnya kalo mau lebih pun, bisa aja, tinggal dikurangin aja jatah Daily Expense Account (toples ke enam yg nanti kita bahas). Toples CHAR ini melatih jiwa kedermawanan kita. Silakan disalurkan pada yang berhak dan betul-betul membutuhkannya. Bisa langsung diberikan, atau bisa kita belanjakan berupa sembako lalu disalurkan pada tetangga-tetangga yang membutuhkan. Atau mau disumbangkan pada panti-panti yatim juga boleh...pokoknya sedekah. Niatkan untuk Allah ya teman, bukan karena kita ingin balasan rejeki berlipat ganda dari Allah. Karena niat seperti itu dapat merusak pahala akhirat kita. Tentunya janji Allah itu nyata. Barangsiapa yang bersedekah, pasti Allah akan ganti rejeki kita dengan yang lebih baik dan banyak. so..niatkan saja untuk Allah, agar jadi pahala juga untuk dibawa ke kampung akhirat. Bukankah setelah mati, anak adam itu terputus semua pahalanya kecuali 3? Amal jariyah, ilmu yang manfaat, dan doa anak shalih.

Toples ke enam adalah Daily Expense Account atau pengeluaran sehari-hari. Besarannya adalah 55% dari pendptan kita. banyak yah? iyaaa laaahh...beli sabun, nasi, bayar listrik, pulsa...semua-mua kita bayar dari toples ini. Kalo misalnya masih kurang juga, berarti mesti ada yang dievaluasi dari standar kebutuhan kita atau memang saatnya : BERBISNIS...hehe. yang ini aku ngga bisa banyak ngemeng...memang kadang keteteran juga. Ya, hidup itu kan proses pembelajaran. Siapa tau degan kebiasaan mengatur keuangan ini hidup kita jadi teratur pula. Iya ngga??

Nah itu dia jurus enam toples dari Master Sifu kekasihku. hihihi... Segitu ja dulu deh. Segala macam sharing ilmu, pengalaman dan krisan, silakan lanjut dikomen ya.. InsyaAllah kalo ada update ilmu terbaru, maryam bagi disini...di istana maryam.


5 November 2013@Kaki bukit drim hill
Apa bunyinyaaaa???? cring...criiing.... *halah...hehehe...