Buat kita para emak, manajemen keuangan itu sangat penting lho. Uang belanja yang dititipkan suami ke tangan kita mesti dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin. Ibuku pernah menasihati dengan prinsip keuangan yang bijak, menurutku itulah tanda keberkahan sebuah rizki.
"Uang dari suamimu itu mesti diterima dengan penuh rasa syukur, baik itu sedikit atau banyak. Sebagai seorang istri, kita mesti bisa mengatur uang. Jika diberi sedikit, usahakan yang sedikit itu supaya bisa mencukupi. Dan bila diberi uang banyak, yang banyak itu bisa bersisa (ditabung)", begitu kata ibuku.
Sejak duduk di bangku kelas 1 SMP, ibu sudah mempercayakanku tuk mengatur uang bulanan sendiri. Yup... aku diberi uang bulanan, karena kondisi perekonomian keluarga kami saat itu sedang prihatin. Saat itu aku ingat diberi uang sebesar 15.000,- per bulan. Dengan uang itu aku mesti bisa membayar uang SPP sebesar 1.500,-/bulan, ongkos angkot PP sebesar 200,-/hari, dan jajan selama satu bulan. Aku ingat saat pertama kali menerima uang sebanyak itu, di bulan pertama uang itu habis dalam waktu sekitar dua minggu saja. Ibu sempat kecewa karena aku tak bisa mengatur uang. Aku juga sedih, untuk memenuhi kebutuhanku selama menunggu bapak gajian, kadang ibu mesti pinjam dulu sama tetangga, atau aku mesti membantu ibu jualan gorengan. Biar hemat, tak jarang aku berjalan kaki pulang dari sekolah menuju rumah. Tapi sungguh itu jadi pembelajaran penting buatku. Sejak saat itu aku belajar lebih bijak mengatur dan membelanjakan uang.
Haha...maap...maap.. kok malah curcol? Intinya, sampe detik ini pun sebagai Ratu Rumah Tangga, aku masih mengatur uang belanja bulanan dari suamiku. Meski sudah terbiasa mengatur uang bulanan sejak kecil, bukan berarti aku sudah merasa berpengalaman dan pintar mengatur uang lho, tetap saja sering kali aku keteteran. Alhasil, mau sedikit atau banyaknya uang pemberian suami, tetap saja selalu HABIS tak bersisa. Begitupun saat aku bekerja, dan kini usaha kecil-kecilan... Uang hasil bekerja dan usaha kecil-kecilan itu pun tak terlihat hasilnya. Lagi-lagi... selalu HABIS tak bersisa.
Lalu muncul sebuah tanya: "Apa masalahku?"
Setelah berdiskusi dan ngobrol ringan sama suami tercinta, dapet juga sebuah pencerahan. Masalahnya bukan hanya ada pada pengetahuan dan cara pengelolaan uang, tapi juga masalah mental. Yang akan aku paparkan ini bukan untuk mengkotak-kotakan atau menjastifikasi seseorang, namun dari jenisnya, ternyata ada beberapa macam tipe orang lho, yaitu:
- Monk: Tipe orang yang ngga suka nyimpen uang untuk sendiri, dia lebih suka memberi untuk orang lain. Tak bisa dikatakan boros, tapi memang tipe orang ini senang membelanjakan uangnya untuk diberikan pada orang lain. Mereka terkenal sebagai dermawan dan biasanya disukai banyak orang.
- Spender: Tipe orang yang senang berbelanja di segala suasana dan tak mengenal waktu (bulan muda atau tua, shopping teruuusss...hehehe). Mereka juga kesulitan tuk mengenal skala prioritas kebutuhan. kadang terpaksa berhutang. Karena kebiasaannya ini orang tipe Spender ini terkenal boros.
- Saver: Tipe ketiga ini selalu berhati-hati dan penuh perhitungan dalam mengeluarkan uang. Hobinya menabung terus. Sikapnya terkenal hemat. (Hmm...hemat itu kadang beda tipis sama pelit, tapi nanti kita lihat perbedaannya. ^^ --> just my thought)
Hayoo... kita termasuk tipe yang mana? hehehe...
Setelah tau kita termasuk tipe yang mana, nanti kita bisa mencari solusi yang tepat atas permasalahan kita. Tapi bukan itu yang ingin aku bicarakan di sini. Ada beberapa nasihat dan pencerahan dari suamiku yang sempat bikin aku kaget. Dia bilang,
Setelah tau kita termasuk tipe yang mana, nanti kita bisa mencari solusi yang tepat atas permasalahan kita. Tapi bukan itu yang ingin aku bicarakan di sini. Ada beberapa nasihat dan pencerahan dari suamiku yang sempat bikin aku kaget. Dia bilang,
"Ayo habiskan saja uang kita Miw...".
"Eh, ciyus nih Biw??", jawabku balik bertanya sambil senyum kegirangan.
Ternyata mengatur keuangan bersama suami lebih menyenangkan. Bukan hanya kebersamaan lebih terasa, tapi juga membantu meringankan pikiran saat mengaturnya. Suami juga jadi lebih tau kalo istrinya ini dengan sepenuh jiwa mengatur amanah rezki yang diembankan melalui uang belanja dari blio. Dan alasan lainnya, adalah, aku dapat nasihat bagus: HABISKAN uang gajinya...wkwkwkw. Iya, uangnya dihabiskan saja untuk dimasukkan ke dalam beberapa toples. Untuk hal ini temen-temen bisa baca lagi tulisanku ini.
Setelah dimasukkan ke dalam beberapa toples, hal pertama yang mesti dilakukan adalah: BELANJA kebutuhan bulanan. Sebelum berbelanja, ada baiknya kita menuliskan list belanjaan supaya nanti ngga lapar mata. Shopping list ini sering diabaikan oleh emak-emak entah karena malas menulis atau memang merasa ngga penting..hehe.
Shopping list belanja bulanan itu perlu loh, supaya berbelanja lebih fokus, uang yang dikeluarkan pun tepat guna. Penulisan shopping list juga perlu diperhatikan, supaya kita lebih semangat belanjanya...hehe...bravo..!!
Emak-emak, pengen ngga, bikin shopping list yang:
Emak-emak, pengen ngga, bikin shopping list yang:
- irit, cukup ditulis di selembar kertas dan berlaku untuk satu tahun? Jadi ngga usah cape dan repot menulis setiap mau belanja.
- Dengan shopping list ini kita dapat mengetahui persediaan dan ketersediaan barang kebutuhan kita yang masih ada atau sudah habis?
- Mengetahui estimasi biaya yang kira-kira diperlukan untuk belanja bulanan di periode berikutnya?
- Mengetahui rata-rata pengeluaran setiap bulan dan pada bulan apa kita mengeluarkan banyak uang?
Idenya begini.... Kebutuhan bulanan kita kan banyak. Ada sembako, barang untuk bersih-bersih, jajanan, dan lain-lain. Nah kebutuhan itu kita bagi dalam beberapa grup. Misalnya: grup sembako, grup bumbu masak, grup jajanan, grup bersih-bersih, dan grup lain yang sesuai dengan kebutuhan bulanan kita. Bebas-bebas aja sih. Info ini didapat dari struk belanja bulanan yang telah lalu, barang manakah yang sering kita beli berulang-ulang. Makanya jangan cepat dibuang ya struk belanjanya.
Kalau dituliskan, CONTOH formatnya jadi begini:
Misalnya : ini contoh grup sembako yang aku buat...
Di Kolom pertama, kita tuliskan nama barang sembako yang biasa kita beli. Kolom berikutnya nama bulan. Penjelasannya: di bulan Februari baris pertama ada tulisan 68, itu adalah harga sekantung beras yang biasa kita beli = 68ribu. Pada kolom bulan Maret, jika berasnya sudah habis dan akan membeli lagi, cukup diceklis saja, itu berarti di bulan berikutnya kita akan membeli beras lagi dengan harga yang sama.
Baris ke 2 ada Quaker oat, di bulan Februari dikosongkan, karena memang ngga beli dan masih ada. Dan di kolom bulan Maret, ada tanda "bendera" berarti kita tak akan membelinya di bulan Maret. Dengan begitu kita bisa mengetahui ketersediaannya di dapur kita.
Baris ke 5 ada bihun, di bulan Februari dikosongkan berarti memang ngga beli dan tidak ada ketersediannya, dan di bulan Maret ditandai dengan coretan, berarti kita ngga akan beli bihun itu juga di bulan Maret.
Dan begitu seterusnya. Untuk mengetahui estimasi biaya yang diperlukan untuk belanja, kita cukup menjumlahkan harga barang yang sudah kita ceklist (yang ditandai oleh tanda "v").
Di baris setelah angka 10 (kornet), ada satu baris dikosongkan, itu dapat kita isi dengan jumlah uang yang mesti disiapkan tuk membeli kebutuhan sembako itu. nanti ketauan di bulan manakah kita mengeluarkan uang lebih banyak untuk kebutuhan sembako ini.
hmm...begitu kira-kira cara praktisku membuat shopping list selama satu tahun. Dan ngga usah repot menulis lagi jika ingin belanja. Dengan menulis shopping list, kita bisa terhindar dari "kelupaan". Biasa deh wanita kan seneng lihat-lihat. Sering banget tujuannya beli barang A, eh karena lihat barang B, kita malah beli, dan melupakan barang A yang sudah diniatkan tuk beli. Mudah-mudahan dapat dimengerti dan dapat dipraktekkan juga. InsyaAllah pengen banget bikin tutorial videonya. Biar lebih jelas lagi. Nanti deh direncanakan..hehe.
Moga bermanfaat ya teman... Oya kalo temen-temen udah praktekkan ide shopping list ini, maryam minta komentarnya dong, dan jika ada pertanyaan, masukkan dan ide lainnya tentang shopping list ini, aku akan sangat bersyukur jika dapat berdiskusi dengan teman-teman. ^^
Jangan sungkan tuk meninggalkan komentar di artikel ini yaa....
Baris ke 2 ada Quaker oat, di bulan Februari dikosongkan, karena memang ngga beli dan masih ada. Dan di kolom bulan Maret, ada tanda "bendera" berarti kita tak akan membelinya di bulan Maret. Dengan begitu kita bisa mengetahui ketersediaannya di dapur kita.
Baris ke 5 ada bihun, di bulan Februari dikosongkan berarti memang ngga beli dan tidak ada ketersediannya, dan di bulan Maret ditandai dengan coretan, berarti kita ngga akan beli bihun itu juga di bulan Maret.
Dan begitu seterusnya. Untuk mengetahui estimasi biaya yang diperlukan untuk belanja, kita cukup menjumlahkan harga barang yang sudah kita ceklist (yang ditandai oleh tanda "v").
Di baris setelah angka 10 (kornet), ada satu baris dikosongkan, itu dapat kita isi dengan jumlah uang yang mesti disiapkan tuk membeli kebutuhan sembako itu. nanti ketauan di bulan manakah kita mengeluarkan uang lebih banyak untuk kebutuhan sembako ini.
hmm...begitu kira-kira cara praktisku membuat shopping list selama satu tahun. Dan ngga usah repot menulis lagi jika ingin belanja. Dengan menulis shopping list, kita bisa terhindar dari "kelupaan". Biasa deh wanita kan seneng lihat-lihat. Sering banget tujuannya beli barang A, eh karena lihat barang B, kita malah beli, dan melupakan barang A yang sudah diniatkan tuk beli. Mudah-mudahan dapat dimengerti dan dapat dipraktekkan juga. InsyaAllah pengen banget bikin tutorial videonya. Biar lebih jelas lagi. Nanti deh direncanakan..hehe.
Moga bermanfaat ya teman... Oya kalo temen-temen udah praktekkan ide shopping list ini, maryam minta komentarnya dong, dan jika ada pertanyaan, masukkan dan ide lainnya tentang shopping list ini, aku akan sangat bersyukur jika dapat berdiskusi dengan teman-teman. ^^
Jangan sungkan tuk meninggalkan komentar di artikel ini yaa....
Siip..siip..siip...patut di contoh..Baarakallaahu fiyk ^ ^
BalasHapuswa fiik barakallaah...makasih sudah mampir Umm...^^
Hapuswah benar2 diperinci semuanya ya mak :)
BalasHapusIya mak, diperinci biar lebih jelas n memudahkan. hehe...
HapusMakasih kunjungannya mak...^^
Insya Allah ... sedikit pun kalo kita berusaha mencukupkannya, cukup saja ya Mak :)
BalasHapusIya mak...inspirasiku ibuku, dulu meski prihatin banget, tapi bisa mencukupi mak...
HapusInsyaAllah, Yang Maha Rozaq yang akan mencukupkan rezki hambanya jika dia berusaha. ^^
kalau sudah dilist seperti ini setidaknya bisa menghemat pengeluaran yang "tak semestinya" ya Mak hehhe
BalasHapusBetul...betul...betul..Mak Titis...^^
Hapuspengeluaran uang lebih tepat guna, Mak...
Wah, idenya mak Maryam jeli amat ^^ aku ga kepikiran sampe dirinci gitu mak, paling bikin daftar belanja bulanan ajah..
BalasHapushihihi...masyaAllah, idenya berawal dari hobby ngumpulin struk belanja dan rasa malas nulisin daftar belanjaan Mak...
Hapusakhirnyaa bisa komen ...hehe td lg error kyknya
BalasHapussyukron tipsnya mbak , mau coba ah ntar ^^
hehe...alhamdulillaah, ahlan wa sahlan...
Hapusoya mana cerita mba Pici tentang pengelolaan keiuangannya? bagi-bagi juga yak.
Sangat ngebantu mak...
BalasHapusThnx atas info ya
alhamdulillaah kalo bisa bermanfaat...hehe
HapusMak klo irt bisnis gimana mak cara bagi keuangan?
BalasHapusBiar gak nyampur...
Klo udh nyampur bisa habis modal...
Kalo udah keikut ke belanja harian bisa jadi habis hasil sak modalnya,
Ahirnya gak bsa nabung mak
InsyaAllah nanti maryam tulis ya mba Acik. Ada tips nya biar kita bisa nabung..
Hapusterimakasih sudah mampir dan menginspirasi Maryam lewat pertanyaannya :)
makasih atas infonya sangat membantu, dan jangan lupa kunjungi website kami http://bit.ly/2QObcP9
BalasHapus