Kalo dulu, Maryam menggunakan sisten Dapet-Debet-Kredit-Saldo-Keterangan. Jadi kalo Master Sifu gajian, Maryam hanya nulis pemasukan dan pengeluaran aja tanpa ada planning dan acara-acara lainnya. Alhasil, kadang pengeluaran ngga terkendali sedangkan pemasukan yaaa cuman dari satu-satunya sumber: dompet Master Sifu dowang. Dan jika terjadi kasus lebih besar pasak dari tiang, maka dapat diartikan pula sebagai bencana keuangan negara, alias defisit.
Nah, biar lebih jelas, duit kita pada lari kemana, Master Sifu mengajarkan sebuah jurus jitu. Meski jurus ini keberhasilannya tetep berada di tangan kita juga. Yang jelas dengan sistem keuangan yang diajarkan Master Sifu, ada beberapa hikmah dan pelajaran penting lainnya, seperti misalnya: "Melatih mental kaya". Dan yang terpenting adalah menanamkan pemikiran bahwa kita yang semestinya mengikuti gaya hidup berdasarkan kondisi keuangan kita, bukannya kita yang memaksakan diri mengikuti gaya hidup tertentu hingga kita mesti pinjam dan utang sana-sini. Oh...noo...tidak, jangan sampai kita berhutang untuk sesuatu yang ngga penting ya teman. Karena hutang itu merupakan belenggu kebebasan di dunia dan di akhirat. Mengapa? Karena selama kita berutang, diri kita berada di bawah kekuasaan seseorang. Dan jika kita ternyata dipanggil Sang Maha Kuasa, maka utang itu akan menjadi benteng dan jembatan yang menghalangi kita untuk masuk surga. Hatta...bahkan seseorang yang mati berjihad karena Allah, lalu dia masuk surga tanpa hisab, jika dia masih memiliki hutang, maka kesenangannya itu (masuk syurga..!!) mesti ditangguhkan hingga ada seseorang yang mau menjamin dan melunasi hutangnya.
Jurus ini membutuhkan konsistensi dan komitmen tinggi pelakunya. Jadi kalo anda ngga punya kemampuan dan keberanian untuk berubah, secanggih apapun ilmu yang anda terima, sepintar apapun guru anda, maka hasilnya akan tetap NOL, alias sia-sia. Kalau anda menyanggupi untuk berubah, dan memiliki keinginan besar tuk memperbaiki manajemen keuangan anda, silakan baca lebih lanjut artikel saya ini yah, dam mari bersama-sama kita berubah menjadi orang yang lebih baik dan bahagia.. kalo ngga mau ikut aturan, silakan klik tanda silang merah di sebelah kanan atas untuk menutup blog ini. *haha...galak euy*
Oke, pertama-tama, kita akan membutuhkan enam toples transparan yang nantinya akan kita pergunakan untuk "rumah" uang kita. Selain itu kita butuh selembar kertas, pulpen, dan kalkulator untuk memudahkan proses berhitung. Oya jangan lupa selotip, pulpen or spidol aneka warna, dan kertas warna ukuran kecil untuk menghias. *Selalu ada sentuhan artistik dong, biar toplesnya indah dan bikin kita makin semangat* Sudah siap mencatat, berhitung, dan menghias bersama Maryam?
yang Charity ngga pakai toples..saya masukin ke kotak aja.
Siip...
Sekarang kita ambil selembar kertas untuk menulis materi gambaran awalnya. Silakan tuliskan jumlah penghasilan yang teman-teman terima setiap bulannya. Lalu tanya hati nurani anda sendiri. "Apakah uang saya bersisa di akhir bulan?" Saya yakin, berapapun uang yang anda terima, baik itu cukup, besar, atau bahkan lebih, tidak akan bersisa hingga akhir bulan malah seringnya kurang. Betul kan? Heran? Iya, memang begitu sikap dasar manusia. Semakin besar penghasilan, maka tuntutan kebutuhan akan meningkat juga. Jadi berapapun penghasilan kita, sudah pasti HABIS. Oleh karena itu, MARI KITA HABISKAN SAJA PENGHASILAN kita. Eit, tunggu dulu, mari kita habiskan dengan CARA yang CERDAS dan CERMAT...oke, grup A, coba dulu belnya!!!??? hihihi...
Temen-temen sekalian, seperti yang sudah Maryam bilang di awal, ada enam toples yang akan kita pergunakan. Nah yang pertama, adalah FFA atau Financial Freedom Account. Istilahnya ini adalah toples tabungan kita. Saat menerima pemasukan, toples inilah yang mesti kita isi pertama kali. Bagi kita yang bukan merupakan pegawai pemerintah (baca: PNS) kan ngga ada istilahnya uang dan dana pensiun. Jadi sangat penting sekali bagi kita tuk memiliki akun berisi dana masa depan ini. Besarannya adalah 10% dari jumlah gaji atau pemasukan uang yang kita terima. Aturannya: uang yang masuk ke toples ini TIDAK BOLEH DIAMBIL dengan alasan apapun, KECUALI untuk membeli "angsa emas" atau membuka usaha seperti franchise atau membuka perusahaan sendiri yang nantinya akan menghasilkan uang untuk kita. Tapi kalo misalnya ada uang sisa belanja, berapapun itu, boleh masuk toples ini. Silakan hias toples ini dengan sesuatu yang unik, yang dapat mengingatkan kita, bahwa uang yang masuk sini ngga bisa keluar lagi. Kalo saya sendiri, cukup membedakan warna toplesnya aja dengan toples merah.
Yang ke dua adalah toples Education (kita singkat EDU aja ya). Ini termasuk dua toples utama yang terpenting setelah FAA. Besarannya sama, 10% dari pendapatan kita. Dana pendidikan atau EDUkasi ini tentunya untuk meningkatkan kualitas diri sebagai karyawan, sebagai pengusaha, atau sebagai ibu rumah tangga pun kita perlu juga pendidikan. Alokasi dana ini dapat kita pergunakan untuk mengikuti training, seminar, atau membeli buku-buku. Jadi jangan sampai pelit untuk membeli ilmu ya... Karena ilmu itu penting sekali untuk mengubah pola-pikir kita. Bahkan seorang bijak pernah berkata, kebutuhan diri akan ilmu itu lebih besar daripada kebutuhan kita akan makanan. Masya Allah, ilmu itu betul-betul penting banget dah... mau masuk surga aja mesti punya ilmu kan? Makanya, semangat terus jadi pembelajar sejati ya..!!!
Yang ke tiga adalah toples Long term Spending Account (LSA). Merupakan pembelanjaan jangka panjang. Besarannya juga sama, 10% dari pendapatan. LSA ini nantinya akan kita gunakan untuk membeli kebutuhan jangka panjang yang harganya tinggi, dan mungkin kita butuh waktu untuk mencicilnya. Misalnya: rumah, kendaraan seperti mobil dan motor. Kalo saya, pengen mesin jahit itu loh yg segala bisa, harganya sekitar 4 jutaan. (haha...sapa yang nanya? eh tapi gpp kali aja ada yang mau ngasi kredit ringan...) Menurut Maryam, tentuin aja deh apa yang mau kita beli. Supaya fokus juga. Kalo kita ga punya planning mau beli apa dengan uang LSA ini nanti malah kepake sama yang lain yang bukan peruntukannya. Kacau kan?
Yang ke empat, toples Self Actualization Account (SAA). Besarannya sama, 10% dari pendapatan. Memang buat emak-emak yang banyak skala prioritas, toples ini terkesan ngga berarti banget. Apalagi saya yang ngga doyan jalan-jalan..hehe. SAA ini merupakan toples untuk "Happy Time" kalo menurut saya. Karena SAA ini hanya boleh dipergunakan untuk rekreasi. Tapi bukan sembarang rekreasi loh. Dana ini dimanfaatkan untuk melatih mental kaya. Kan untuk menjadi kaya, kita mesti punya mental kaya. Jangan sampai duit dah banyak tapi tetep pelit sama diri dan keluarga sendiri. Sampai-sampai kebutuhan leisure kita kesampingkan. Silakan tentukan uang ini mau dipakai untuk apa, catat dalam secarik kertas agar fokus. Kalau target anda agak membutuhkan dana yang banyak, ngga ada salahnya mengumpulkan dana SAA ini hingga mencapai target tuk berlibur bersama keluarga ke tempat-tempat wisata. Jika kita, emak-emak yang punya penghasilan sndiri atau masi single, bisa menggunakan dana ini misalnya pergi untuk perawatan di salon spa yang bonafid lho. atau mau nongkrong sambil ngorong di starbuck juga sah-sah aja..hehe.. Sekali lagi teman, KAYA atau miskin itu MENTAL. Ada yang banyak duit tapi peliiitt minta ampun, yah..berarti dia masi dikatakan banyak duit tapi bukan kaya loh ya.. sekarang paham kan bedanya??
Toples yang ke lima adalah Charity (CHAR). Toples ini besarannya 5% saja. Sebetulnya kalo mau lebih pun, bisa aja, tinggal dikurangin aja jatah Daily Expense Account (toples ke enam yg nanti kita bahas). Toples CHAR ini melatih jiwa kedermawanan kita. Silakan disalurkan pada yang berhak dan betul-betul membutuhkannya. Bisa langsung diberikan, atau bisa kita belanjakan berupa sembako lalu disalurkan pada tetangga-tetangga yang membutuhkan. Atau mau disumbangkan pada panti-panti yatim juga boleh...pokoknya sedekah. Niatkan untuk Allah ya teman, bukan karena kita ingin balasan rejeki berlipat ganda dari Allah. Karena niat seperti itu dapat merusak pahala akhirat kita. Tentunya janji Allah itu nyata. Barangsiapa yang bersedekah, pasti Allah akan ganti rejeki kita dengan yang lebih baik dan banyak. so..niatkan saja untuk Allah, agar jadi pahala juga untuk dibawa ke kampung akhirat. Bukankah setelah mati, anak adam itu terputus semua pahalanya kecuali 3? Amal jariyah, ilmu yang manfaat, dan doa anak shalih.
Toples ke enam adalah Daily Expense Account atau pengeluaran sehari-hari. Besarannya adalah 55% dari pendptan kita. banyak yah? iyaaa laaahh...beli sabun, nasi, bayar listrik, pulsa...semua-mua kita bayar dari toples ini. Kalo misalnya masih kurang juga, berarti mesti ada yang dievaluasi dari standar kebutuhan kita atau memang saatnya : BERBISNIS...hehe. yang ini aku ngga bisa banyak ngemeng...memang kadang keteteran juga. Ya, hidup itu kan proses pembelajaran. Siapa tau degan kebiasaan mengatur keuangan ini hidup kita jadi teratur pula. Iya ngga??
Nah itu dia jurus enam toples dari Master Sifu kekasihku. hihihi... Segitu ja dulu deh. Segala macam sharing ilmu, pengalaman dan krisan, silakan lanjut dikomen ya.. InsyaAllah kalo ada update ilmu terbaru, maryam bagi disini...di istana maryam.
5 November 2013@Kaki bukit drim hill
Apa bunyinyaaaa???? cring...criiing.... *halah...hehehe...
horeeee done, tpi blm mnuliskn target.ah mnyusul xixi. mantabbbb
BalasHapusjangan lama-lama bikin targetnya teh...seperti kita naik angkot, kalo misalnya ngga tau tujuan, kita pasti muter2 gitu aja dan kelelahan. Semangaaattt...!!!
Hapusmaryam juga mau ngubah target SAA. tadinya pen rekreasi ke Yogya, tapi kok ga yakin yah...hehehe...ganti ke singapura atau malaysia gitu yah? sambil jualan boneka...hihih
SAA ana :mekah.aamiin
Hapusaamiin....hayu lah urang ka mekah....^^ umroh...umroh...??
Hapusthis is what u told me earlier ,,, makasih yaaaaa,, jadi makin jelas
BalasHapusIya epok...moga bermanfaat yah.
HapusIyya juga udah memprktekkan, selama ini jadi banyak uang yang terselamatkan dari pengeluaran yang ga manfaat. ^^