Sabtu, 30 November 2013

Membangun Sebuah Kerajaan

Tadinya tanggal 30 November sampe hari ini 1 Desember, saya pengen ikut belajar hadits dengan Ustadz Yahya Badrussalam di Bogor. Sembari ada niatan pengen kopdar juga sama teh Atin dan teh Novi kenalanku di FB. Semua sudah dipersiapkan. Qadarullah, suami gak bisa antar-antar dan ternyata budget'nya ngga memadai. Untuk menghiburku, suamiku yang baikhatiramahdantidaksombong membawaku ke sebuah seminar. Bandung Bootcamp, di Universitas Pendidikan Indonesia.

Saya pikir ini seminar apaaa...ternyata dalemnya ilmu buat jadi pengusaha. Hehehe. Cita-citaku dan keinginankku setelah terjerumus ke dalam pergaulan para business woman. Alhamdulillaah materi di awal seminar ini sangat menarik dan cukup memberi motivasi. Bincang-bincang sama beberapa pengusaha muda yang sudah mengalami banyak kisah hingga akhirnya menjadi seseorang yang lebih sukses. Bahkan ada pembicaranya yang mengaku dulunya saat bangkrut dia pernah mencoba melakkukan pembobolan ATM segala dan masuk penjara...hadeuuh...alhamdulillaah udah pada insaP...hehe.

Hanya saja, saya kurang setuju saat ada salah satu pembicara yang bilang bahwa ide itu ngga ada harganya SAMA SEKALI. Sama sekali ngga berharga? Ciyusss?? Mungkin benar "how to make the ideas become money" itu lebih berharga. Tapi tanpa sebuah ide, dia juga ngga bisa menghasilkan uang kan? Dan ini bertentangan dengan arti uang pada seminar "cring-cring" yang saya ikuti sebelumnya... yang justru mengatakan bahwa Uang itu hanyalah sebuah IDE! Yang jelas saya setuju dengan pembicara saat dia bilang bahwa "Ideas is nothing without ACTION"

Ada beberapa hal yang saya tangkap dalam seminar itu, dan dalam Catatan Sederhana ini akan saya tuliskan kembali.

Untuk memulai ide-ide kreatif kita menjadi sebuah bisnis, ada banyak sekali pertanyaan yang mesti kita jawab. Setelah muncul ide kreatif, kita bisa bertanya, "HOW we do it?". Bagaimana sistemnya, Siapa pangsa pasarnya? Dari mana kita mendapatkannya? Kapan waktu terbaik? Apa yang mesti dilakukan pertama kali? dan sebagainya.

Agar bisnis lebih langgeng, kita pun perlu memilih jenis bisnis apa yang akan kita jalani. Di bidang property kah? Di bidang digital market kah? Crafting? Cooking? Yang jelas, apapun pilihan bisnis kita, mulailah dari hal-hal yang paling kita sukai. Oh, seperti saya...I LOVE CRAFTING, maka terlahirlah Momet Gift seperti sekarang ini. Rempong tapi seneng...

Ada hal yang saya sangat garis bawahi saat seorang pembicara bertanya, "Apa niat bisnis anda?" dan niat ini akan menentukan tumbuh kembang bisnis dan usaha anda kedepannya. Jika bisnis anda berantakan, atau tak berkembang, mungkin ada yang salah dengan niat awal kita membangun bisnis ini. Dan memang, hal (yang dianggap) sederhana ini menjadi hal pokok dan mendasar dalam membangun sebuah Kerajaan Bisnis. Ibarat sebuah bangunan dengan fondasi yang kuat, begitulah bisnis dengan niat yang mulia akan lebih terjaga dan lebih mampu tuk berdiri kokoh.

Selain itu cara-cara berbisnis pun mesti kita pelajari dengan benar. Pembicara memang tak menjelaskan secara gamblang. Namun bagi saya, seorang muslim, penting sekali bagi kita mengetahui cara berbisnis ini agar kita lebih tau halal-haramnya, baik-buruknya perniagaan yang kita jalani, dan hal ini sangat menentukan keberkahan bisnis kita. Ini menyangkut rejeki yang akan kita makan juga kan... Kalau kita mendapatinya dengan cara yang tidak diridhai oleh Allah, bagaimana nasib kita jika ada daging yang tumbuh dari harta haram tersebut?? Na'udzubillaah min dzalik.

Sahabat, seperti halnya kita sebagai seorang individu membutuhkan teman seperjalanan yang shalih yang dapat saling mengingatkan, ada kalanya juga dalam berbisnis kita merasa kurang semangat. Karena itulah sebaiknya kita memiliki mentor dan komunitas tempat berkumpul bersama teman-teman yang melakukan bisnis. Agar memilihi usaha yang mapan, stabil dan berkembang, penting sekali menjaga passion, semangat dan komitmen kita. Dan jika masih menemukan diri kita tetap tidak semangat, mungkin ada dua kemungkinan: Kemungkinan ke-1 --> Udah menyerah, Kemungkinan ke-2 --> Udah puas dengan kondisi yang dimilikinya saat ini. Bagaimana pun, semoga kedua kemungkinan itu ngga sampai hinggap di diri kita. Semoga kita ngga cepat puas dengan apa yang kita capai hari ini. Sehingga kita dapat mencapai prestasi yang lebih baik lagi.

Pembicara juga menjelaskan pentingnya ilmu komunikasi. Dalam menjual sesuatu, kita membutuhkan komunikasi yang baik agar terjalin hubungan yang baik antara penjual dan pembeli. Bagi bisnis online terutama, komunikasi ini penting sebagai layanan customer service juga. Ini adalah salah satu kelemahan yang sering diabaikan. *jleb...jleb...jleb...banget di hatiku* Karena meski aku cerewet tapi kadang aku ngga pandai menyampaikan apa yang mestinya kusampaikan. Oh...par customer setiaku...maapkan aku yah!!!

Masih ada beberapa oleh-oleh dari Bandung Bootcamp yang pengen aku share, tapi skarang aku mesti siap-siap cari ilmu yang lain..hehe...udah dulu yah, nanti maryam lanjut lagi, insyaAllah.

Yang penting...Do the best!! Ganbatte...!!! Hamasah!!

1 Desember 2013
@istana Maryam
"Semoga Allah memberkahi usaha kita ini ya teman....!!!"





Tidak ada komentar:

Posting Komentar